MERDEKABICARA.COM | PIDIE – Kebakaran hutan dan lahan gambut kerap terjadi di Wilayah Kabupaten Pidie, Aceh. Dampak dari kebakaran tersebut diantaranya berpengaruh terhadap terdegradasinya kondisi lingkungan, kesehatan manusia dan aspek sosial ekonomi bagi masyarakat banyak.
Hal itu dikatakan Danramil 02/Padang Tiji Lettu Inf Roni Saputra saat dikonfirmasi melalui telepon terhadap kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di perbukitan puncak Gampong Gle, Desa Sinadeu Kunyet, Kecamatan Padang Tijie, Kabupaten Pidie, Kamis 6 September 2021.
Kebakaran yang diperkirakan menghanguskan lahan seluas 2 hektar tersebut diketahui oleh Babinsa TNI Koramil 02/Padang Tijie melalui Lapan Hotspot Aplikasi khusus yang digunakan untuk memantau bencana kebakaran atau titik api di wilayah Kabupaten Pidie, kata Danramil.
Danramil Padang Tijie menjelaskan walau sosialisasi tentang bahaya Karhutla kerap disampaikan oleh Babinsa TNI dan Babinkabtimas ,tetapi angka kebakaran hutan dan lahan masih saja tinggi. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat atau ketidakpedulian masyarakat akan membakar hutan demi keuntungan sendiri yang bisa mengakibatkan tanah rusak.
“Perlu diketahui, kerugian dari kebakaran hutan dan lahan secara nyata berpengaruh terhadap kondisi lingkungan yakni kurangnya kualitas gambut, kemudian kesehatan manusia seperti infeksi saluran pernapasan dan mata, selanjutnya aspek sosial ekonomi seperti hilangnya mata pencarian masyarakat termasuk konplik dengan hewan disebabkan hilangnya tempat kehidupan,” lanjutnya.
Diketahui, saat ini pihak kepolisian padang tiji akan mendalami penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang diperkirakan menghanguskan 2 hektar lahan di perbukitan puncak Gampong Gle. {}