MEDEKABICARA.COM | NAGAN RAYA -Dewan Perwakilan Daerah Pergerakan Kebangsaan (DPD PGK) Kabupaten Nagan Raya menilai, bahwa perhatian pemerintah daerah setempat terhadap pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan keagamaan selama ini sudah sangat nyata.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi adanya kasus pelecehan seksual (cabul) yang dilakukan oleh seorang warga terhadap anak kandungnya dan telah diproses hukum oleh polisi pada Minggu (27/7/2020), pria itu diketahui sudah lama menduda.
“Ketika ada kasus seperti itu (red-) misalkan, tidak semata-mata salah pemerintah, masyarakat jangan tergiring dengan opini yang tidak masuk akal. Itu persoalan nafsu manusia yang tidak mampu dikendalikan,” – Jupridar, SP Ketua Umum DPD PGK Nagan Raya, Senin (27/7/2020).
Jupridar menambahkan sebagai bagian dari masyarakat, justru mengapresiasi kepada pihak Eksekutif dan Legislatif yakni Bupati dan Jajaran Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang selama ini mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pendidikan dan keagamaan. Dengan demikian, masyarakat semakin mendalami ilmu agama melalui majelis taklim di gampong, dibantu dan tersedia tempat pengajian serta banyak dukungan finansial lain dari pemerintah untuk penguatan kegiatan positif keagamaan.
“Kalau ilmu agama masyarakat tidak kuat, budaya tidak dijaga, maka peristiwa seperti itu pasti dibiarkan saja, tapi inikan tidak dibiarkan. Malahan warga yang lebih awal membongkar kejahatan tersebut,” Imbuh Jupridar.
Ia mengapresiasi Pemerintah Daerah yang terus mengakomodir berbagai kegiatan penguatan keagamaan masyarakat, dengan demikian slogan “Agama Ta Peukong Budaya Ta Jaga”, tetap menjadi sebuah penyemangat untuk membangun bersama. {}