MERDEKABICARA.COM | ACEH TENGAH – Persiapan dalam penanganan covid sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku sacara nasional terus dilakukan daerah. Sementara itu Gugus Tugas Percepatan Penannganan Covid-19 Kabupaten Aceh Tengah melakukan simulasi pengurusan jenazah korban wabah covid. Simulasi ini melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, RSUD datu Beru, Dinas Sosial, BPBD, Polres 107 Aceh Tengah, Kodim 0106/Aceh Tengah Bener Meriah, dan insatansi terkait lainnya.
Tahapan simulasi pengurusan jenazah itu dimulai dari para petugas medis di RSUD Datu Beru membuat laporan ke petugas ruang jenazah bahwa ada korban meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Selanjutnya petugas ruang jenazah menyiapkan segala keperluan untuk pemandian jenazah di ruang mayat. Dalam tahapan memandikan jenazah ini, selain petugas medis dari rumah sakit, juga melibatkan aparat TNI dan Polri, mereka dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai standar Petugas yang terlibat dalam tahapan pemandian mayat ini juga bertugas mengantarkan jenazah dengan ambulance khusus PSC sampai ke pintu gerbang perkuburan yang ditetapkan, dalam simulasi ini dipilih pekuburan umum Uning Kirip, Kecamatan Bebesen.
Di depan pintu gerbang kuburan, dilakukan proses serah terima jenazah kepada pihak Dinas Sosial dan BPBD yang bertugas melaksanakan pemakaman atau penguburan jenazah. Sebenarnya dalam proses pengangkatan jenazah dari mobil jenazah sampai ke tempat penguburan, semua petugas juga harus mengenakan APD lengkap, namun karena ini sifatnya sosialisasi, petugas penguburan ini tidak dilengkapi APD karena jumlah APD sangat terbatas. Petugas dengan pakaian warna orange ini hanya mengenakan jas hujan, sarung tangan dan wajah ditutupi masker.
Prosesi penguburan selanjutnya yaitu memasukkan peti mati ke liang kuburan juga melibatkan aparat kampung setempat. Namun karena keterbatasn APD, dalam simulasi ini aparat kampung juga tidak mengenakan APD lengkap. Tapi jika dalam kondisi riil, tentu saja semua petugas akan dilengkapi dengan APD lengkap. Dan proses penguburanpun berjalan sesuai dengan prosedur penanganan jenazah korban covid.
Kapolres Aceh Tengah AKBP. Nono Suyanto. SIK dan Dandim 0106 Aceh Tengah, Letkol Inf. Valyan Tatyunis, yang dari proses awal di RSU sampai ke penguburan menyaksikan stimulasi ini, awalnya juga mempersoalkan APD yang digunakan petugas pengangkatkan mayat dan petugas penguburan. Namun kemudian dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Jayusman, bahwa ini hanya simulasi, jika dalam kondisi sebenarnya, tentu semua petugas yang terlibat akan dibekali APD lengkap sesuai standar.
Meski demikian Kapolres mengharapkan walaupun hanya simulasi tapi mestinya semua petugas yang terlibat dalam simulasi ini juga menggunakan APD sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Ini menjadi catatan kita untuk perbaikan, meskipun hanya simulasi tapi kita harus menyiapkan semuanya sesuai aturan SOP, semua petugas harus menggunakan APD sesuai standar” sebut Kapolres,
Senada dengan Kapolres, Dandim 0106/AT BM juga mengingatkan Kepala Dinas Kesehatan untuk mempedomani prosedur tetap dalam pengurusan jebnazah korban covid ini.
“Ini pengalaman berharga, untungnya ini hanya simulasi, kalau kejadian sebenarnya tentu ini tidak bisa ditolelir, dari simulasi ini kita jadi tau dimana titik lemah kita, yang kurang mari sama sama kita perbaiki, ini tugas kita bersama, mari kita lakukan dengan sebaik-baiknya” ungkap Dandim.
Menanggapi pernyataan Kapolres dan Dandim, Jayusman berjanji akan memperhatikan masukan tersebut dan akan memperbaikinya sesuai dengan SOP. {}