MERDEKABICARA.COM | ACEH TIMUR – Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, mengajak seluruh tenaga kesehatan agar tidak mengeluh dalam bekerja dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Sekda, tugas yang dipikul mereka merupakan tugas mulia.
“Kita adalah orang terpilih mendapatkan kode booking masuk surga, karena hidupnya untuk memudahkan orang lain, tapi bisa saja kode booking itu hangus bila amanah yang telah diberi tidak dijalankan apalagi mengeluh,” kata Sekda, saat memberikan pembekalan dalam rapat kerja lanjutan percepatan gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH), Stunting, dan JKA, di aula Gedung Idi Sport Center, Aceh Timur, Rabu, 16/10.
Taqwallah mengatakan, dalam bekerja tenaga kesehatan haruslah sabar dalam menghadapi dan melayani pasien. Bekerja, lanjut dia, janganlah mengutamakan upah, sebagai aparatur negara tanggung jawab harus lebih diutamakan.
“Apalagi bidan desa, kita telah diamanahkan menetap di desa untuk memantau kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menjalankannya, berdosa kalau tidak,” kata Taqwallah. “Selain itu, sebagai pemimpin, kita harus komunikatif dalam bekerja, baik dengan bawahan maupun dengan masyarakat yang dilayani, kemudian, bekerja juga harus memiliki cita rasa,” kata Taqwallah.
Dalam kesempatan itu, Sekda mengingatkan agar seluruh sarana kesehatan baik itu rumah sakit, puskesmas, polindes dirawat dan dijaga kebersihannya. Sekda mengatakan, kebersihan dan kerapian lingkungan kerja akan meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan.
Selain itu, terkait gerakan pencegahan stunting, sekda meminta agar seluruh tenaga kesehatan terus mensosialisasikan upaya pencegahan stunting di masyarakat. Khusus bidan desa, ia meminta agar tetap menetap di desanya untuk memantau dan merawat perkembangan kandungan ibu hamil. “Hal itu perlu di perhatikan, karena stunting kemungkinan besar ditentukan sejak dalam kandungan,” kata Sekda.
Ketika bayi lahir, bidan desa harus memastikan bayi tersebut langsung mendapatkan ASI (air susu ibu). Ibu yang baru melahirkan juga harus diberikan edukasi tentang pentingnya pemberian asupan bergizi dan pola makan yang baik pada 1000 hari usia anak pasca melahirkan.
Sekda mengatakan, upaya pencegahan stunting perlu dilakukan. Sebab pencegahan tersebut merupakan langkah dalam mempersiapkan generasi masa depan Aceh yang unggul sejak dari sekarang. Stunting merupakan ancaman bagi kemajuan bangsa ke depan.
Di samping itu, seluruh tenaga kesehatan, camat, dan keuchik juga diimbau untuk menerapkan gerakan BEREH pada fasilitas publik di tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, fasilitas publik tersebut dibangun menggunakan anggaran masyarakat, karenanya semua pihak memiliki amanah untuk merawatnya.
“Ayo bersihkan dan rawat meunasah di kampung masing-masing, jangan sampai penampilan meunasah lebih tua dari tahun pembangunannya,” kata Sekda.
Sejumlah Fasilitas Publik Terapkan Gerakan BEREH Sementara itu, usai memberikan pembekalan, Sekda kemudian memantau penerapan gerakan BEREH ke RSUD dr. Zubir Mahmud Aceh Timur dan SMA Negeri 1 Idi Rayeuk. Di sana, Sekda memuji kebersihan dan kerapian penataan ruangannya.
Menurutnya, sarana publik itu sudah BEREH. “Sudah sangat baik, ini luar biasa dan harus dipertahankan,” kata Taqwallah. Di Aceh Timur, Sekda juga meninjau kantor Dinas Kesehatan, Kantor Camat Julok, dan Puskesmas Julok. Menurut Sekda, sejumlah sarana publik tersebut telah menerapkan gerakan BEREH. “Ini sudah sangat bagus, dan harus jadi contoh bagi yang lain,” tutup Sekda. (..)