MERDEKABICARA.COM | ACEH TIMUR – Malang nian nasib Susihandayani (14), salah seorang anak, warga dari sebuah Dusun Ujoeng Blang, Larong D, Desa Persiapan Jambo Leubok, Kecamatan Indra Makmur, pasalnya sehabis putus sekolah karena tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan, kini dirinya bersama ibunya yang tercinta semakin tidak berdaya, akibat tidak ada tempat tinggal lagi, disebabkan rumah yang pernah ditempati kini sudah di ambil kembali oleh pemiliknya.
Nurhayati (43) Ibunda Susihandayani mengatakan, semenjak Ayahnya meninggal dunia pada tahun 2016 yang lalu, Susihandayani tidak lagi bertempat tinggal, apa lagi untuk melanjutkan pendidikan di SLTP dan pengajian di TPA setempat, dengan terpaksa Susihandayani harus mengurungkan cita citanya yang ingin di raihnya untuk menjadi seorang guru di Dayah, terangnya.
“Saya pasrah dengan kehidupan serba kekurangan, untuk biaya hidup, saya janda dengan tiga anak harus bekerja menjadi babu sebagai tukang nyuci di Banda Aceh, kata Nurhayati saat menerima kedatangan Ketua Lembaga Acheh Future di Kediamannya.
Dengan linangan air mata, Nurhayati menjelaskan,” Dia tinggal di rumah anaknya hanya sebagai tempat persinggahan, karena saya tahu, kondisi ekonomi anaknya itu sama dengan dirinya, Alhamdhulillah hari ini saya mendapat kabar gembira, karena anak saya yang bercita cita ingin menjadi guru ngaji akan dibantu dari Lembaga Acheh Future yang menampung keinginannya agar dapat belajar dan mondok di Dayah.” terima kasih yang tidak terhingga atas bantuannya, ungkapnya sambil mengusap air matanya.
Ketua LSM Aceh Future mengatakan.”Kita akan mengantarkan Ananda Susihandayani ke Dayah Baitul Huda Al Aziziyah Desa Paya Naden Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur, pada hari Sabtu, 5/10, kita akan membantu fasilitasnya sebagai santriwan”terangnya.
Pantauan Media dilapangan tempat tinggal Susihandayani bersama ibunya hanya menumpang tinggal di sebuah gubuk reot di Dusun Padang Kasap, Gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. (Anja)