ACEH UTARA–MERDEKBICARA.COM | Ir.Tarmizi Karim membantah dirinya sebagai penganut paham wahabi. Hal ini terkait dengan semakin marakknya tuduhan terhadap calon gubernur Aceh ini.
” Sejak kapan saya menjadi wahabi,” tanya Haji Tarmizi Karim dengan nada heran. ” Saya tidak terlalu lama berada di jakarta. Secara logika, tidak mungkin seseorang berubah secepat itu,” tandas Tarmizi Karim kepada merdekabicara.com , kamis ,26/01/17.
Menurutnya, isu bahwa diriya sebagai penganut wahabi sudah mulai merebak sejak dirinya meju sebgaia kandidata gubernur Aceh. ” itu sengaja dihembukan oleh pihak pihak yang tak menginkan saya memimpin Aceh,” kata calon gubernur nomor urut 1 ini. ” Tujuannya, mungkin untuk mendiskreditkan saya,” sebut Tarmizi A Karim.
Tarmizi Karim menyebutkan dirinya adalah seorang umat islam yang menganut paham mahzab Imam Syafi’i ,” saya bermahzab Imam Syafi’i. sejak saya kevil sampai sekarang belum berunag. Bahkan saya tak akan berubah sampai akhir hayat saya,'” kata Tarmizi Karim yang bergelar Doktor bidang Ilmu Islam ini.
Sebagai bukti bahwa dirinya bermahzab Imam Syafi’i adalah dirinya akrab dengan kalangan ulama di seluruh Aceh. ” Jika saya wahabi, mana mungkin para ulama di Aceh mau bertemu , berdialog dan mendukung saya, ” jawab Tarmizi Karim sambio bertanya.
Tanggapan ini diberikan atas merebaknya isu dikalangan segelintir orang di Aceh Utara yang menfitnahnya dirinya sebagai seseorang yang menganut paham wahabi. ” Saya mendengar ada selentingan Pak Tarmizi wahabi. Isu itu sengaja disebarkan di salah balai pengaajian yang ada di Nisam,” kata Hamzah Rusli, warga Nisam, kepada merdebicara.com.
PENULIS : ARAFAT
EDITOR : EMNA