MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung penuh program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat gampong di Banda Aceh.
“Kita mendukung sepenuhnya apa saja yg menjadi penunjang program Kotaku ini. Karena ini masuk dalam konsentrasi pembangunan, karena ini sangat terbantu dimana anggaran kota belum memadai, apalagi saat kondisi di tengah pandemi seperti ini.”
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam pertemuannya bersama pihak KOTAKU yang dipimpin oleh Ika Astuti selaku koordinator, Senin 6 Juli 2020, di Pendopo Wali Kota. Turut hadir juga asisten I, Faisal, kadis PUPR kota, Weri, kadis Perkim, Rosdi, kadis DPMG, Dwi Putrasyah dan sejumlah jajaran SKPK lainnya.
Walikota Banda Aceh, Aminullah, menyambut baik program memberdayakan UMKM di setiap gampong itu.
“Untuk saat ini, jika memungkinkan tempat UMKM ini kalau bisa tiap kecamatan punya satu. Pihaknya siap menyediakan tanah jika ini ingin dibangun, ini sangat bagus,” ujarnya.
Dari terealisasinya program tersebut, Aminullah mengharapkan agar gampong-gampong bisa mandiri dalam usaha dan memproduksi berbagai produk unggulannya.
“Gampong ini sudah seharusnya aktif serta kreatif, kita manfaatkan berbagai aktivitas gampong menjadi sumber ekonomi yang bagus. Sebagaimana visi misi kita dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Banda Aceh,” kata Aminullah.
Wali kota juga mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk hal lebih lanjut mengenai program ini.
Aminullah pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah mendukung kemajuan pembangunan di Banda Aceh.” ujarnya
Sebelumnya, di tempat yang sama, Koordinator KOTAKU Banda Aceh, Ika Astuti juga melayangkan apresiasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang konsisten dalam mendukung program Kementerian PUPR ini
“Banda Aceh adalah satu-satunya daerah atau kota di Aceh yang progressnya cepat. Meski sedikit terkendala di lapangan, namun Pemerintah Kota sangat serius menangani hal ini,” ujarnya.
Ia pun sekilas memaparkan terkait perkembangan skala kawasan yang ada di Krueng Daroy (pedestrian) yang dimana progresnya sudah mencapai 60 persen.
“Terkait lahan, jika kita mengacu pada perencanaan itu melebihi ekspetasi kita, karena proses negosiasi dan musyawarah yang dilakukan pihak perkim, yang dipimpin langsung kadis Perkim Rosdi itu cukup instensif pada saat melakukan pembebasan lahan,” kata Ika.
Dari perencanaan tersebut, jelasnya, pihak fasilitator KOTAKU bersama dinas terkait telah mencapai 5600 meter persegi lahan di Banda Aceh yang sudah dibebaskan, “baik itu yang di Gampong Setui maupun di Lam lagang.”
Program kedepannya dalam rangka peningkatan infrastruktur yang mendukung ekonomi masyarakat sekitar, Ika menyebutkan pihaknya bersama Pemko akan merealisasikan Bantuan Pemerintah bentuk Masyarakat (BPM),
“Terkait skala kawasan Krueng Daroy juga akan dibantu Banda Aceh untuk peningkatan penghidupan infrastruktur, atau infrastruktur yang mendukung penghidupan masyarakat (BPM-PPMK), yaitu bantuan yang di peruntukan bagi masyarakat usai program penataan kumuh,” jelasnya lagi.
Ada tiga desa yang mendapatkan bantuan tersebut, yaitu Lambhuk, Setui, dan Geuceu Menara, yang masing-masing desa itu bantuannya Rp1 M, yang bersumber dari pusat.
“Di Setui itu nanti akan dibangun pusat jajanan serba ada dengan konsep cafetaria, di Geuceu Meunara, rumah produksi kripik sambal kentang, dan yang di Lambhuk itu sovenir Aceh,” katanya.
“Pusat membantu masing-masing desa Rp1 M, namun kita juga berharap kontribusi dari Pemko atau pemerintah gampong dalam hal ini,” tambahnya.
Ika juga mengatakan pihaknya akan maksimal dalam membantu untuk infrastruktur kota, dengan harapan bantuan perlengkapan atau kontribusi dari pemko dalam realisasi programnya. {}