MERDEKABICARA.COM | ACEH BESAR – Dinas Kesehatan Aceh Besar dalam validasi data stunting, melakukan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi kepada anak balita secara serentak diseluruh desa selama dua hari sejak tanggal 13-14 Maret 2020.
Penimbangan yang dilakukan oleh pihak Dinke Aceh Besar merupakan langkah awal dalam kegiatan utama program perbaikan gizi anak, sebagai upaya masyarakat dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Desa Pasi Lamgarot, ingin Jaya, Jumat (13/3/2020).
Ketua TP PKK Aceh Besar, Hj. Rahmah Abdullah,SH, mengatakan, stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada balita, karena kekurangan gizi kronis dimana tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya.
“Stunting ini, bukan hanya pada bentuk badan saja yang pendek, tapi bisa juga menyangkut pada perkembangan otak anak, sehingga bisa menurun 30 persen dari otak yang normal,” katanya
Dirinya juga menambahkan, stunting diakibatkan oleh banyak faktor, kurangnya asupan gizi, pola asuh anak dalam keluarga, penyakit infeksi dan degradasi ingkungan.
“Jadi, untuk mencegah stunting, orang tua harus memberikan asupan gizi yang seimbang, selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemberian imunisasi,”pintanya
Disamping itu, ia juga mengatakan, mengingat stunting berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan datang.
“Maka, perlu upaya penanganan yang serius dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat dan yang paling utama dari PKK, karena PKK memiliki peran penting dalam mensejahterakan keluarga yang termasuk dalam 10 Program Pokok PKK,” ujarnya. {}