MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Komisi IX DPR RI menggelar rapat dengan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, untuk membahas upaya pencegahan dan penanganan virus corona. Rapat tersebut digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020). Selain itu, Wakil Ketua Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, agenda rapat juga akan membahas soal program sosialisasi Kemenkes kepada masyarakat pencegahan virus corona.
“Kami ingin mendengarkan dari Kemenkes terkait upaya pro-aktif dan masif dalam rangka pencegahan penularan melalui penguatan deteksi di pintu masuk negara, pelabuhan, airport, dan perbatasan antar-negara dan koordinasinya dengan kementerian atau lembaga terkait,” kata Melki saat membuka rapat.
Selain itu, Melki juga meminta Terawan untuk menjelaskan soal kesiapan fasilitas rumah sakit dalam menangani pasien yang diduga atau terjangkit virus corona. “Kesiapan fasilitas, kesiapan termasuk rumah sakit rujukan yang dilengkapi dengan ruang isolasi tenaga medis serta tenaga kesehatan yang terlatih untuk penanganan pasien atau suspect virus corona,” kata legislator Fraksi Partai Golkar itu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pada prinsipnya, upaya yang dilakukan Kemenkes dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi 2019-nCoV ini adalah detect, to prevent and to response. “Karena di Indonesia belum ada satupun yang terjangkit 2019-nCoV. Maka upaya deteksi dini dan upaya pencegahan yang kita lakukan,” katanya.
Adapun upaya deteksi yang dilakukan ialah, penguatan cegah tangkal di pintu masuk negara, tersedia dan berfungsinya 195 thermal scanner di 135 pintu masuk negara. Disiapkan logistik untuk mencegah masuknya virus 2019-nCoV seperti thermal, scanner, APD, masker N 95 dan Healt Alert Card.
“Kami menyampaikan Surat Edaran Dirjen P2P mengenai Kesiapsiagaan dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Penyakit Pneumonia dari Negara Republik Rakyat Tiongkok ke Indonesia kepada Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, KKP, B/BTKL-PP, dan seluruh rumah sakit rujukan nasional dan regional, yang akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan situasi,” katanya.
Kemudian, Kami menyiapkan RS Rujukan untuk merawat pasien dengan 2019 nCoV, dengan Penyampaian Surat Edaran Dirjen Yankes mengenai Kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam Penanganan Penyakit Infeksi Emerging ke 100 rumah sakit rujukan flu burung, yang dilanjutkan dengan penyampaian surat kepada rumah sakit rujukan tersebut untuk melakukan pendataan ulang terkait sumber daya yang ada di rumah sakit.
Selain itu, masyarakat juga terus diberdayakan melalui informasi yang disampaikan terkait virus corona melalui penyebaran materi edukasi bagi masyarakat. “Dalam upaya pencegahan telah disiapkan materi untuk bahan komunikasi, informasi dan edukasi terkait 2019-nCoV. Konten yang disampaikan antara lain bahwa virus ini dapat dicegah dengan selalu menjaga imunitas tubuh yang baik dengan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS),” tutupnya.