MERDEKABICARA.COM | BENER MERIAH – Di karenakan ruangan tempat penyimpanan server LPSE Pemkab Bener Meriah bagian atapnya bocor, untuk sementara ini akses ke Website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) beberapa hari ke depan tidak dapat di akses.
Kasubag LPSE Bener Meriah, Miko, mengatakan, kita sengaja matikan server LPSE, karena adanya rembesan air hujan dari lantai dua ke ruang server, jadi kalau aktif server , takut terjadi korsleting dan bisa lebih parah usaknya, demikian dalam keterangannya, Jum’at (10/1).
Miko menambahkan, karena server itu harganya sangat mahal hingga mencapai harga 300 ratus juta rupiah dan itu belum lagi alat-alat lainnya. “kalau komplit harganya bisa mencapai 500 juta, jadi untuk menghindari kerusakan dan kerugian, sementara waktu ini kita matikan server tersebut,” jelas Miko.
Sementara itu Kabag LPSE Bener Meriah Fitranullah menyampaikan, beberapa hari ini kita sedang memperbaiki (renovasi) atap yang bocor tersebut dan sekarang juga masih dikerjakan para tukang kemungkian beberapa hari ini sudah siap.
“Ini masih dalam proses renovasi atap ruangan yang bocor, insya allah dalam empat (4) hari ke depan sudah siap dan website LPSE sudah dapat diakeses kembali,“ pungkas Fitranullah.
Sebelumnya salah seorang rekanan (kontraktor) Bakri, yang telah mendaftar mengikuti tender mengeluhkan tidak dapat diaksesnya website LPSE Bener Meriah tersebut.
“Website LPSE Bener Meriah sudah beberapa hari ini tidak dapat dibuka, padahal batas waktu evaluasi adminstrasi, kualifikasi, teknis dan harga yang dimulai pada 02 Januari 2020 dan sampai 13 Janurari 2020 nanti,“ papar Bakri.
Bakri menambahkan, setelah tanggal 13 masa akhir evaluasi admistrasi, kualifikasi, teknis dan harga mereka akan mengumumkan hasil pengumuman pemenang tendernya. Jika website LPSE itu tidak dapat diakses atau dibuka kita khawatir akan terjadi tidak transparansi pengumuman secara terbuka, tandas Bakri. {.}