MERDEKABICARA.COM | PALESTINA – Direktur Wakaf Islam dan Urusan Masjid Al-Aqsa, Sheikh Azzam Al-Khatib mengatakan, jumlah ekstremis Yahudi yang menyerbu Masjid Al-Aqsa Mubarak selama tahun 2019 mencapai 29.610 orang.
Dalam pernyataan persnya, Selasa (31/12) Al-Khatib mengatakan, semua indikasi dan data menunjukkan peningkatan frekuensi yang cukup signifikan terkait pelanggaran yahudi terhadap Masjid Al-Aqsa Mubarak selama tahun 2019, melalui berbagai serangkaian pelanggaran luar biasa belum pernah terjadi sebelumnya. Tindakan merupakan penodaan terhadap sejarah dan status hukum di Masjid Al-Aqsa sebagai masjid milik kaum muslimin saja. Di bawah pengawasan dan perawatan Raja Abdullah II.
Dia memperingatkan otoritas Zionis yang terus berusaha mencurahkan segala upayanya untuk mengambil alih Masjid Al-Aqsa sebagai platform capaian keuntungan politiknya serta propaganda pemilu bagi individu dan kelompok yang tidak memahami bahaya dari tindakan ini. Mereka berupaya membangkitkan perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia.
Sebelumnya, Sekitar 58 pemukim zionis dan 31 mahasiswa yahudi menyerbu kawasan Al-Aqsha, Selasa (31/12) pagi, melalui pintu gerbang Maghoribah, dengan pengawalan ketat pasukan khusus Israel.
Para pemukim dan mahasiswa yahudi berkeliling melakukan tindakan provokatif di sekitar masjid, sambil dijelaskan tentang mitos Kuil Yahudi, aksi ini mendapat perlawanan para jamaah kaum muslimin yang bersiaga di Al-Aqsha, dengan lantutan takbir dan aksi protes.
Selama bulan Desember ini, aksi provokatif para pemukim yahudi makin meningkat di Masjidil Aqsha, termasuk intimidasi yang dilakukan pasukan Israel terhadap kaum muslimin yang berjaga di masjid, dan berupaya mendeportasi mereka.
Sumber : melayu.palinfo