MERDEKABICARA.COM | LHOKSUKON – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara saat ini sedang melakukan lelang jabatan eselon II untuk 12 jabatan yang diperebutkan. Di permukaan, mekanisme lelang berjalan sesuai peraturan perundang-undangan sudah melalui tahapan seleksi administrasi dan sudah diperoleh 34 kandidat yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Namun, diduga seleksi tersebut hanya untuk formalitas semata karena sudah ada pesanan dari pejabat di Kabupaten Aceh Utara. Benarkah demikian?
Sumber-sumber di lingkungan Pemkab Aceh Utara menyebutkan 12 jabatan yang akan diisi adalah kepala Dinas Kesehatan, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, kepala Dinas Penanaman Modal, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja, kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah.
Kemudian kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan, kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, kepala Dinas Pertanian dan Pangan, kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kepala Dinas Perhubungan, Sekretaris DPRK, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta staf ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik.
Berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi pada 22 November lalu, ada 37 kandidat yang diumumkan lulus administrasi. Namun, tiga calon kemudian ada yang tidak memenuhi persyaratan seperti kepangkatan, usia yang tidak melebihi 56 tahun per 1 Februari 2020, dan pernah menduduki jabatan di eselon II minimal tiga tahun. Jadi, ada 34 calon yang akan mengikuti wawancara dengan Panitia Seleksi mulai 5 – 8 Desember 2019 lalu.
“Wawancara seputar makalah yang sudah disiapkan setiap calon pejabat. Kalau calon mengajukan mengisi dua lowongan, maka ia harus menyiapkan dua makalah,” ungkap sumber tersebut.
Kendati dilakukan Panitia Seleksi, nama-nama calon pejabat diduga sudah dititip kepada Panitia Seleksi oleh petinggi di Pemkab Aceh Utara. Ke-12 nama tersebut bahkan sudah beredar di kalangan pejabat di Pemkab Aceh Utara. Berdasarkan bocoran yang diperoleh, ke-12 nama tersebut adalah calon Kepala Dinas Sosial Zulkarnaini, Sekretaris DPRK Nyak Tiari, Kepala Dinas Perpustakaan Adharyadi, Kepala Dinas Kesehatan Zulfikri SKM, M Kes, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Riswan Bentara.
Kemudian Kepala Dinas Penanaman Modal digadang-gadang akan diisi Halidi, Kepala Dinas Perhubungan disebut-sebut akan diisi Fauzan, dan kepala Dinas Pertanian akan diisi Mukhtar yang saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas di dinas terkait. Untuk posisi kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menurut bocoran tersebut, akan diisi Alfian yang saat ini menjabat Kabag Pemerintahan di Pemkab Aceh Utara.
Sedangkan mantan camat di Muara Batu dan Dewantara, Saiful Basri, akan menduduki posisi sebagai serta staf ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik. Terakhir, untuk posisi kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan akan diisi oleh Ir Lilis Indriansyah MP.
Ke-12 nama tersebut diyakini akan mengisi jabatan baru yang dilelang, kecuali untuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang kabarnya diplotkan untuk Mawardi, tetapi harus menunggu persetujuan dari Kemendagri.
Sumber tersebut menambahkan, dari sejumlah nama tersebut ada yang sudah sesuai dengan kapasitasnya dan memiliki pengalaman di bidangnya. Namun, ada juga yang dipaksakan oleh Bupati Aceh Utara, termasuk yang berasal dari Mulieng Kecamatan Syamtalira Aron, daerah asal Muhammad Thaib alias Cek Mad. “Bupati sering mengatakan yang penting SDM. Ternyata SDM itu Semua Dari Mulieng,” sebutnya.
Ke-34 calon akan mengikuti wawancara dengan Pansel yang diketuai Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz. Selain Sekda, Pansel terdiri dari pejabat internal lainnya yaitu Kepala BKP SDM, dan Asisten I Bidang Pemerintahan. Anggota Pansel dari kalangan ekternal adalah Isa Anshari, Mursyid, Dr Andrea Zulfa dari Universitas Malikussaleh, serta Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Rizal Syahyadi.
Setelah mengikuti ujian wawancara terakhir, Pansel akan menyerahkan tiga nama yang kemudian dipilih oleh bupati untuk mengisi jabatan yang lowong. Diperkirakan pekan kedua Desember 2019 sudah terpilih tiga nama untuk diserahkan kepada Bupati Aceh Utara.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran informasi tersebut, Senin (9/12/2019), belum memberikan respon. Ketika dikirim nama-nama yang diisukan dititipkan kepada Panitia Seleksi, ia mengaku pesan tersebut tidak terbaca. Demikian juga dengan konfirmasi melalui pesan whatsapp kepada Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz, selaku ketua Pansel, tidak mendapatkan respon mengenai nama-nama titipan tersebut.(AJ)