MERDEKABICARA.COM | ACEH TAMIANG – Dana Desa digulirkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, menginstruksikan para Datok Penghulu di seluruh Kabupaten Aceh Tamiang untuk memaksimalkan penggunaan Dana Desa agar cita-cita kemandirian desa dan pemerataan pembangunan berjalan maksimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Taqwallah, saat memberikan pembekalan di hadapan para Datok Penghulu se-Kabupaten Aceh Tamiang, pada acara Kunjungan Kerja Evaluasi Dana Desa dan Gerakan Bereh, di Aula DPRK setempat, Kamis (5/12/2019).
“Para Datok Penghulu memiliki tugas berat dan mulia, yaitu memaksimalkan penggunaan dana desa. Sesuai dengan cita-citanya, dana ini bertujuan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Datok Penghulu harus memastikan dana desa berputar di desa,” ujar Sekda Aceh.
Dalam pemaparannya, Taqwallah juga mengingatkan agar para datok memastikan Dana Desa terdistribusi dengan memenuhi prinsip layak, patut, bermanfaat dan berkelanjutan serta memastikan dana desa 100 persen bergulir di desa.
“Selain memaksimalkan penggunaannya, para datok penghulu juga bertugas untuk memastikan dana desa bergulir 100 persen di desa. Untuk itu, datok penghulu harus terus berinovasi dalam mengelolam dana desa, sehingga mampu secara perlahan mengurangi jumlah pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan,” imbau Sekda.
Sebagaimana diketahui, Aceh saat ini dihuni oleh 5,2 juta penduduk yang tersebar di 6.497 gampong, 289 kecamatan, 809 mukim di 23 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut sebesar 15,68 persen adalah masyarakat miskin dan 6,35 persen pengangguran.
Oleh karena itu, Sekda mengimbau agar penggunaan dana gampong benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga berhasilguna bagi orang banyak terutama kelompok rentan.
Usai memberikan pembekalan, Sekda Aceh didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh, Sekda Kabupaten Aceh Tamiang dan Kepala DPMG Aceh Tamiang meninjau salah satu Badan Usaha Milik Desa, di kampung Dalam Kecamatan Karang Baru.
BUMDes yang bergerak di bidang perternakan bebek itu mempekerjakan 8 orang masyarakat setempat. Selanjutnya, rombongan meninjau Puskesmas Karang Baru, Kantor Camat Karang Baru, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karang Baru, untuk melihat keberlanjutan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (Bereh).
“Cukup puas, sudah banyak yang menggoda. Ini membuktikan Gerakan Bereh yang dicetuskan oleh Pak Plt Gubernur benar-benar dijalankan, karena lingkungan kerja yang Bereh akan sangat berpengaruh bagi kerja-kerja pelayanan para aparatur Sipil Negara,” imbuh Sekda.
Dalam pemaparannya, Sekda juga mengapresiasi kinerja para pendamping desa yang selama ini bekerja keras dalam membantu mempermudah kinerja aparatur desa.
“Pekerjaan para pendamping desa sangat mulia. Terus jalin kekompakan dengan seluruh Datok Penghulu, agar dana desa yang dikucurkan pemerintah setiap tahun memberikan dampak positif bagi pembangunan desa, pemberdayaan ekonomi, sehingga secara mandiri desa dapat bangkit dan sejahtera,” imbuh Sekda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh Azhari, dalam sabutannya menjelaskan, sejak digulirkan pertama kali di tahun 2015, Aceh telah mendapatkan kucuran Dana Gampong sebesar 19,9 triliun.
“Sudah Rp19,9 triliun Dana Desa dikucurkan ke seluruh Aceh. Kita semua tentu berharap dana ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Tugas para datok penghulu sangat berat, yaitu memastikan dana desa tepat rencana, tepat salur, tepat guna, demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Azhari.
Sebelumnya memberikan pembekalan di Aula DPRK, Sekda juga meninjau ke SMA Negeri 1 Kejuruan Muda, Kantor Camat Rantau, Puskesmas Kecamatan Rantau, Poskesdes Alur Manis dan Kantor Dato Penghulu Kampung Alur Manis Kecamatan Rantau.
Petakan Masalah dan Potensi Kampung untuk Maksimalkan Dana Desa
Dijumpai usai pembekalan, Riza Zahri selaku Datok Kampung Dalam menjelaskan, untuk memaksimalkan penggunaan dana desa, selama ini dirinya bersama seluruh perangkat kampung terus melakukan pemetaan terhadap masalah dan potensi desa.
“Saya bersama seluruh aparatur kampung, terus berupaya memetakan permasalahan kampung dan memetakan potensi di kampung kami. Alhamdulillah, selama ini dana desa kami manfaatkan untuk menghidupi Badan Usaha Milik Desa, diantaranya membuat kolam wisata, kolam pancing, keramba apung , sentra pembuatan pavling block, papan bunga, produksi tempe dan kenderaan pengangkut sampah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kampung,” ujar Riza.
Riza juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Pusat yang telah menggelontorkan dana desa. Dana tersebut sangat memberi dampak positif bagi pembangunan kampung dan menumbuhkan sentra ekonomi baru.
“Dana desa sangat berdampak positif, terutama untuk menekan angka pengangguran karena BUMDes yang kami bangun mampu menyerap beberapa tenaga kerja. Hal ini tentu berdampak bagi pengurangan angka kemiskinan,” sambung Riza.
Riza menambahkan, selain untuk mendukung BUMDes, dana desa Kampung Dalam juga dimanfaatkan untuk mendukung program-program pencegahan dan penanggulangan stunting, terutama kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas, program Rumoh Gizi Gampong dan beberapa kegiatan lainnya.
Oleh karena itu, Riza sangat berterima kasih atas pembekalan yang disampaikan oleh Sekda Aceh dan Kepala DPMG Aceh. “Kegiatan hari ini sangat baik, membangkitkan semangat kami para Datok Penghulu. Bimbingan dan materiyang disampaikan Pak Sekda sangat menginspirasi.” (MB)