• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Sosmas

LEMKASPA : KPK Harus Serius Ungkap Kasus Korupsi di Aceh

16 November 2019
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Aceh (Lemkaspa) menyorot kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai tak serius melakukan pemberantasan korupsi di Aceh. Ketua Lemkaspa menilai, banyak persoalan yang muncul di Aceh baru-baru ini, luput dari perhatian lembaga anti rasuah tersebut.

“Banyak persoalan yang muncul ke permukaan sekarang di Aceh, tapi kita melihat penegak hukum terutama KPK seperti pura-pura tak tahu. Padahal beberapa kasus ini sudah mencuat ke permukaan dan heboh hingga ke tingkat nasional,” kata Direktur Lemkaspa, Samsul Bahri MSi, Sabtu 16 November 2019.

Kepada awak media Samsul menjelaskan, ada beberapa kasus yang menghebohkan publik Aceh, seperti dugaan permainan dalam penerimaan beasiswa di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.

“Yang terbaru, kasus pengadaan untuk Kadin Aceh yang bersumber dari APBA Perubahan 2019, ini yang sudah nyata, ada lagi pengerjaan pengerukan di pelabuhan Ulee Lheue dan Lampulo, yang kita duga sama sekali tidak mendapat perhatian dari penegak hukum,” ujarnya.

Samsul Bahri juga menyinggung rendahnya serapan anggaran pendapatan dan belanja Aceh (APBA) tahun 2019, yang diduga disebabkan adanya permainan dan tolak-tarik kepentingan oleh oknum yang ia sebut sebagai ‘mafia anggaran’.

“Dalam beberapa hari terakhir, kita juga membaca berita di sejumlah media massa, ada lembaga seperti GeRAK Aceh dan YARA, sudah melaporkan masalah realisasi anggaran APBA 2019 ke KPK, termasuk masalah alokasi anggaran untuk Kadin Aceh, tapi kita belum mendengar apa tanggapan dari KPK,” ucap Samsul.

Bukan hanya itu, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga menyinggung tentang adanya tiga pimpinan utama Kadin Aceh yang diduda menggunakan uang APBA dalam kunjungan ke luar negeri pada 26 November hingga 1 Desember mendatang.

“Jadi, kita mendesak, supaya KPK segera memeriksa beberapa kasus yang telah muncul ke permukaan. KPK harus serius memberantas korupsi sebagaimana amanah undang-undang tentang lembaga pemberantasan korupsi. Jangan terkesan takut datang ke Aceh, kami rakyat Aceh mendukung pemberantasan korupsi demi kemajuan Aceh,” katanya.

Samsul kembali menyinggung masalah penangkapan Gubernur Aceh non-aktif, Irwandi Yusuf beberapa waktu lalu oleh KPK, yang menurutnya seperti ada konspirasi yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu, karena belum ada satu pun kepala daerah maupun pejabat Aceh lainnya yang ditangkap pasca penangkapan Irwandi Yusuf.

“Kalau memang KPK serius, bongkar semua skandal korupsi di Aceh hingga ke akar-akarnya. Jangan tanggung-tanggung, supaya rakyat Aceh tidak berprasangka buruk dan menilai penangkapan Irwandi Yusuf oleh KPK karena adanya konspirasi atau kepentingan oknum tertentu,” jelasnya.

Menurut dia, banyak persoalan yang muncul pasca penangkapan Teungku Agam (Irwandi Yusuf), tapi KPK dan penegak hukum lainnya seperti ketakutan menyentuh kasus-kasus baru di Aceh yang muncul bagaikan jamur di musim hujan, tambah Samsul “Kita menilai kerja KPK untuk memberantas korupsi di Aceh ini sangat lemah,” demikian tutup samsul Bahri menanggapi berbagai persoalan yang muncul belakangan ini,”. (HS)

SendShareTweet
Next Post
Ilustrasi

Petani Milenial Harus Kuasai Teknologi

Rekomendasi

Ketua Fraksi PA DPR Aceh: Pantai Wisata di Aceh Harus Bernuansa Islami dan Serap Tenaga Kerja Lokal

5 tahun ago

Pemerintah Aceh Apresiasi Perhimpunan Ahli Perawat Luka Indonesia

6 tahun ago

Trending

  • Resmikan 32 Puskesmas di Aceh Utara Menjadi BLUD, Ini Pesan Ayahwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penggelapan Bea Lelang FIF Lhokseumawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Program Rekrutmen bagi Lulusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayah Wa Soroti Kinerja Pasif KADIN Aceh Utara dan Minta Lebih Proaktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolres Pidie Pimpin Sertijab Kasat Polairud dan 2 Kapolsek Jajaran Polres Pidie

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In