MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Diponogoro (Undip), Semarang, Dr R.B. Sularto, SH, M.Hum menawarkan Program Beasiswa 5000 Doktor bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh, pada pertemuan yang digelar di Ruang Task Force Biro Hukum, Setda Aceh, Jumat (8/11).
Sularto menjelaskan, beasiswa 5000 doktor merupakan salah satu program beasiswa Kementerian Agama RI yang dikelola pihaknya dan dapat dimanfaatkan calon-calon doktor di seluruh Indonesia, termasuk ASN atau pejabat lingkungan Pemerintah Aceh. “Kita ingin beasiswa 5000 doktor tersebut dapat dimanfaatkan calon-calon doktor di lingkungan Pemerintah Aceh,” kata Sularto.
Kemudian ia menjelaskan, ada dua mekanisme belajar yang ditawarkan, yakni sistem perkuliahan reguler atau riset penuh. Bagi yang mengikuti program reguler harus mengikuti perkuliah penuh dan harus bermukim di Semarang.
Tapi ASN atau pejabat pemerintah, lanjut Sularto, dapat menempuh program doktor full research. Program doktor riset ini bisa belajar sambil tetap bekerja. Perkulihan tatap muka di kampus hanya beberapa bulan di awal studi, selanjutnya melakukan riset lapangan. “Pada era industri 4.0 ini semuanya digital system dan bisa belajar jarak jauh dengan metode e-learning atau teleconference,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Undip Prof Dr Tri Retnaningsih Soeprobowati mengatakan, pendidikan lanjutan ke jenjang magister (S2) dan doktoral (S3) sangat penting bagi aparatur, karena terkait dengan jenjang kariernya di instansi pemerintah.
Menurutnya, aparatur pemerintah daerah di era industri 4.0 saat ini harus memberikan layanan publik secara cepat, tepat, dan terukur. Dipstrupsi teknologi yang sedang terjadi menuntut aparatur pemerintah daerah melakukan pekerjaannya dengan cara baru sesuai perkembangan teknologi dan ekspektasi publik yang dilayaninya, katanya.
Selanjutnya, Wakil Dekan Bidang Sumber daya Undip yang akrap dipanggil Prof. Retna itu menjelaskan, ada lima prodi sekolah pascasarjana Undip yang dapat dipilih ASN dan pejabat Pemerintah Aceh tahun 2019, yakni S2 dan S3 Ilmu Lingkungan, S2 dan S3 Sistem Informasi, S2 Energi, dan S2 Epidemiologi. “Kami menungu bapak dan ibu belajar bersama kami di Undip, Semarang,” pungkas Prof Retna memotivasi.
Menanggapi tawaran beasiswa 5000 doktor dari Sekolah Pascasarjana Undip tersebut, Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, Pemerintah Aceh memiliki Program Aceh Carong yang memberikan beasiswa kepada pemuda-pemudi Aceh potensial, berprestasi, dan anak tidak mampu atau anak yatim.
Program beasiswa 5000 doktor dari Undip, katanya, merupakan kesempatan baru bagi ASN di lingkungan Pemerintah Aceh, dan patut disikapi dengan baik. Pihaknya akan mendata ASN atau pejabat yang berminat dan akan melanjutkan pembicaraan lebih teknis dengan Undip.
Lebih lanjut, Jubir yang populer dipanggil SAG itu, meminta ASN dan pejabat yang meminati beasiswa 5000 doktor dari Undip itu, dapat menghubungi pihaknya di Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, dan akan dibimbing langsung oleh alumni Undip, Dr. Sulaiman, SH, M.Hum, Kepala Bagian Bantuan Hukum dan JDIH pada Biro Hukum, Setda Aceh.
Acara sosialisasi yang diikuti pejabat eselon III dan eselon IV di lingkungan Seretriat Daerah Aceh itu difasilitasi dan dimoderatori alumni Undip, Sulaiman, diakhiri dengan saling tukar cenderamata dan foto bersama. (Rls)