MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA – Massa tergabung dalam Forum Kepemudaan di lima Gampong yang menjadi Desa binaan Lingkungan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), melakukan unjuk rasa di pintu gerbang PIM, ratusan masa itu menuntur agar PT. Pembangunan Perumahan (PP), mengutamakan warga lingkungan ring satu, pekerja dalam pembangunan Pabrik Pupuk NPK.
Di ketahui Lima Gampong yang menjadi Desa Lingkungan Ring Satu PT. PIM, diantaranya, Blang Naleung Mameih, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Tambon Baroe, Tambon Tunoeng, Paloeh Gadeng, dan Gampong Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Aksi unjuk rasa di Gerbang A2 PIM itu dimulai sejak jam 08 : 30, dan mendapatkan pegawalan ketat dari Personil Kepolisian Polres Lhokseumawe, para pendemo meminta agar beberapa orang perwakilan mereka dapat bertemu manajemen PT. PP, guna mendapatkan kejelasan terkait penggunaan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Pabrik tersebut, yang berlokasi di lingkungan PT. PIM.
Ikhwan, Koordinator dari Gampong Tambon Baroe, Kamis (26/9), menyebutkan, mereka melakukan aksi Demo karena di anggap PT. PP, salah satu perusahaan milik Kementrian BUMN, selaku perusahaan pelaksana dalam pembangunan pabrik pupuk NPK, tidak transparan dalam melakukan perekrutan tenaga kerja.
Menurutnya, sebelumnya PT. PP bersama tokoh masyarakat sudah membentuk Pokja untuk penerimaan tenaga kerja dari warga ring satu, namun sampai saat ini Pokja belum dapat memberikan satu kesimpulan untuk menerima lamaran kerja yang telah di ajukan oleh para pemuda.
“Makanya hari ini, kami dari lima Gampong lingkungan ring satu menggelar aksi untuk menurut kejelasan terkait hal tersebut” ujar Ikhwan. Ikhwan merincikan, perekrutan tenaga kerja, yang telah di laksanakan selama ini seperti ada kong-kalingkong (ada dugaan permainan), artinya memasukkan tenaga kerja tanpa ada koordinasi dan pemberitahuan kepada Pokja. Namun hari ini masyarakat telah melakukan aksi demo, dan mempertanyakan hal itu kepada PT. PP.
“Alhamdulillah kami beberapa orang pemuda perwakilan dari lima gampong sudah berhasil masuk dan menghadap manejemen, dan hasilnya PT. PP sudah menerima petisi dari masyarakat” paparnya.
Untuk adanya kejelasan lebih lanjut, kata Ikhwan, Pihak PP akan membahas petisi tersebut bersama, oner mereka yaitu PT. PIM, yang melibatkan kepala desa Gampong yang berada di lingkungan proyek, Muspika, dan perwakilan pemuda, yang akan di laksanakan pada Hari Senin tanggal 30 September 2019, menyangkut dengan kelompok kerja yang sudah di tanda tangani hari ini.
Bila dalam rapat tersebut tidak menghasilkan satu kesepakatan, tambah Ikhwan, maka masyarakat sudah sepakat untuk menggelar aksi yang lebih besar.” Jangan salahkan masyarakat bila ada tindakan anarkis, karena selama ini kami sudah mewanti-wanti kepada mereka hal tersebut kepada mereka” demikian tutup Ikhwan.
Sementara itu, Toni Indra Kusuma, Projeck Maneger PT. PP, saat di wawancara Awak Media, menuturkan, Pihak PT. PP sudah menerima tuntutan masyarakat ring satu lingkungan PT. PIM, yang ingin berpartisipasi dalam proyek pembangunan pabrik pupuk NPK, terkait pekerja yang sudah ada, dan sudah mulai bekerja, nantinya akan kita lakukan evaluasi kembali, bagai mana sistem perekrutannya, yang di harapkan bisa dari masyarakat ring satu.
Dari PP menyampaikan tidak pernah menaruh keberatan terkait tenaga kerja,” artinya bisa dari masyarakat lingkungan atau ring satu, ring dua maupun ring tiga, itu nanti bagai mana kesepakatannya,” sebut Tony.
“Hanya saja keinginan dari pemuda, saat ini dapat mempekerjakan masyarakat yang ada di ring satu sebagai pekerja” tuturnya.
Tony menyebutkan, untuk pelaksanaan sekarang dari data bulan september, pekerja yang datang dari luar Aceh ada 108 orang, dan pekerja lokal ada 145, artian lokal yang saya maksud adalah orang Aceh, terlepas apakah itu dari ring satu, ring dua, intinya mereka orang Aceh mana, dan memiliki kartu tanda penduduk aceh.
Masyarakat lingkar berharap, pekerja yang harus di gunakan oleh pihak perusahaan adalah warga di ring satu. Nah untuk dapat mengevaluasi hal tersebut, nanti akan ada wadah lagi, namun di akui selama ini sudah terbentuk Pokja, tetapi dia mengakui Pokja belum bisa berjalan sebagai mana mestinya.
Tetapi, lanjut Tony, Insya Allah hari Senin nanti pihak perusahaan sudah dapat mengakomodir permintaan masyarakat lingkungan, untuk dapat merekrut pekerja yang ada di ring satu.
Terkait skil, katanya, untuk yang di tehnik Sipil, pihak perusahaan sudah pernah mencoba memberdayakan orang-orang Aceh.” terkait adanya kekurangnya itu sudah pasti ada, artinya ada beberapa yang tidak seperti di harapkan, tetapi ada juga yang memenuhi standar” ujar Tony.
“Untuk mekanikel saya yakin di lingkungan perusahaan PIM masih juara, masih bisa melaksanakan proyek mekanikel dengan baik” Jelasnya.
Sebelumnya, Nasrul Manager Humas PT. PIM, kepada awak media beberapa waktu lalu mengatakan perusahaan BUMN itu akan mengerjakan konstruksi pabrik pupuk NPK hingga target waktu yang ditentukan.
Ketika disinggung terkait rencana aksi hari ini, Nasrul menyebut PT PIM turut terimbas. “Ini sebenarnya tak ada kaitan dengan PIM. Warga menuntut PT. PP, ya, PIM turut terkena imbas” kata Nasrul ketika itu.
Penulis : Hasanuddin