MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Sebanyak enam ribu lebih pelajar mulai dari tingkat sekolah TK hingga SMA sederajat di Kota Lhokseumawe mengikuti karnaval HUT kemerdekaan RI Ke-74. Para peserta dari masing-masing sekolah mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di tanah air.
Untuk pelepasan peserta konvoi karnaval tingkat SD/MI, SLTP/MTs dan SMU/SMK/MA dilakukan oleh Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya di titik start di Lapangan Hira, Minggu pagi (18/8/2019). Sedangkan untuk iring-iringan kendaraan hias bagi peserta tingkat sekolah TK/RA dilepas oleh istri Wali Kota, Cut Ernita. Suadi Yahya dalam kata sambutannya mengajak para peserta untuk memaknai momentum kegiatan karnaval ini sebagai ajang pemersatu bangsa, mencintai budaya bangsa dan ikut melestarikan adat istiadat daerah.
“Dengan adanya momentum karnaval ini saya minta kepada generasi bangsa, supaya lebih mencintai budaya bangsa. Apalagi budaya asing, selama ini telah merambah ke tatanan hidup masyarakat sebagai dampak dari perkembangan teknologi” ungkap Suaidi Yahya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Drs Nasruddin MM melalui Ketua Panitia H. Nurdin, S.Ag, MA mengatakan pawai karnaval tahun 2019 yang mengusung tema “SDM Ungul Indonesia Maju” diikuti sekitar 6 ribu peserta.
“Lebih kurang 6 ribu pelajar yang terlibat, ini berdasarkan jumlah hitungan masing-masing sekolah yang mengirim sebanyak 40-60 peserta” kata Nurdin yang juga Kabid Dikdas pada Dinas PK Kota Lhokseumawe.
Sebanyak enam ribu peserta itu terbagi dari 63 sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs 20 sekolah dan SMA/MA/SMK sebanyak 19 sekolah. Sementara untuk sekolah TK/RA sebanyak 45 kendaraan hias dengan masing-masing 14 murid didalamnya berikut 4 orang guru pendamping.
Nurdin juga enjeaskan, untuk rute karnaval yang harus dilalui, pada tahun ini masih menggunakan jalur seperti pada tahun-tahun sebelumnya yakni sejauh 5 kilometer. yang dimulai start di Lapangan Hira, yang melewati jalan protokol dan jalanan utama hingga kembali finis di lapangan Hira’ yang bersebelahan dengan Masjid Islamic Center Kota Lhokseumawe.
Selain rute, Nurdin menyebut persyaratan peserta dan penilaian pemenang juga tidak jauh berbeda dengan edisi tahun lalu. Masing-masing sekolah diminta mengenakan pakaian adat setidaknya minimal oleh 15 orang. Sisanya boleh memakai kostum profesi atau ber-genre perjuangan. Dewan juri akan menilai kesesuaian barisan, kerapian hingga kreativitas untuk menentukan pemenang.
“Beberapa sekolah yang mengutus grup drum band. dimana tim penilai akan menilai kerapian, kreatifitas atau kekompakan, itu menjadi penilaian utama bagi para dewan juri” sebut Nurdin sembari menyebut dewan juri berasal dari tim pengawas sekolah.
Menurutnya, kegiatan karnaval bukanlah hanya sekedar kegiatan untuk menyambut hari kemerdekaan semata, tetapi lebih dari itu ia menyebut pihak lembaga pendidikan akan terbangun interkasi lebih intensif antara tenaga pendidik, murid, komite dan para stakeholder. Hal ini disebut bermuara pada prestasi sekolah tersebut.
“Kita hanya menyahuti antusiasme dunia pendidikan di Kota Lhokseumawe dengan memfasilitasi kegiatan karnaval. Bukan persoalan seberapa besar hadiah, tapi rasa keinginan tampil sebagai yang terbaik menjadi daya tarik bagi peserta pada setiap karnaval. Selain itu, masyarakat kita kan memang kurang dan butuh hiburan. Semoga kegiatan ini bermanfaat” kata Nurdin kepada analisaaceh.com, menjelang pengumuman para pemenang karnaval.
Mosa Arun Juara Karnaval Tingkat SMU
Untuk Juara pada karnaval kali ini, SMU Modal Bangsa Arun Lhokseumawe adalah yang terbaik pada Karnaval HUT Kemerdekaan RI Ke-74 tahun 2019 ini, dengan meraih skors 3, sekolah Mosa Arun yang berhasil menjadi Juara berhasil menyisihkan 5 kandidat lainnya. (Has/Yat)