MerdekaBicara.com – Lhokseumawe | Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe menggelar edukasi jurnalistik dengan tema “jurnalistik dasar di era post – truth : muda, berkarya, dan berdampak” bagi mahasiswa yang berlangsung di Aula Pertemuan PMI Kota Lhokseumawe, Rabu (20/8/2025).
Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana mengatakan kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda dengan pemahaman tentang dunia pers sekaligus meningkatkan literasi media.
“Pelatihan ini penting untuk memperkenalkan dunia jurnalistik kepada mahasiswa. Dikarenakan kami ingin mahasiswa memiliki keterampilan dasar dalam menulis berita dan memahami etika jurnalisme,” kata Zikri Maulana.
Zikri menambahkan, tentunya diharapkan para mahasiswa nantinya dapat lebih kritis terhadap arus informasi pada era digital.
“Jadi kita berharap, para peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari para pemateri yang telah kita hadirkan hari ini,” imbuhnya
Edukasi ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Agustiar dan Saiful Bahri. Dalam sesinya, Agustiar membahas tentang “Tantangan Jurnalis Muda di Era Post-Truth”, yakni kondisi ketika fakta sering dikaburkan oleh opini dan informasi palsu.
Agustiar menekankan pentingnya verifikasi data serta keberanian mahasiswa untuk menegakkan prinsip jurnalisme yang berintegritas.
Sementara itu, Saiful Bahri memberikan materi seputar teknik pengambilan gambar dengan kamera.
Ia menekankan bagaimana foto bisa menjadi karya seni sekaligus media untuk mengabadikan momen penting dalam setiap peristiwa.
Kegiatan yang diikuti puluhan mahasiswa dari Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Politeknik Lhokseumawe, STIkes Muhammadiyah Lhokseumawe, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah.
Salah seorang peserta, Ririn Dayanti Harahap dari delegasi LPM Al-Kalam UIN Sultanah Nahrasyiah Lhokseumawe, mengapresiasi jalannya pelatihan. Menurutnya, materi yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa.
“Dalam kegiatan ini suasananya juga tidak kaku, tidak ada batas antara penyelenggara dan audiens. Hanya saja, mungkin ke depan bisa ada praktik langsung untuk foto atau video jurnalistik agar peserta tidak hanya paham teori, tetapi juga aplikasinya,” ujarnya.
Bahkan pihaknya juga berharap kegiatan serupa bisa berlanjut secara berkesinambungan untuk memperkuat literasi media di kalangan mahasiswa.[*]
*Ril