MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Sejak awal tersebarnya virus ini, Pemerintah Tiongkok langsung mengisolasi warga Kota Wuhan yang berjumlah 11 juta jiwa. Tujuannya agar persebaran virus corona ini bisa ditekan, cukup di Wuhan saja. Keputusan yang kemudian dikenal dengan lockdown ini dipatuhi oleh warga kota. Berdiam diri di tempat tinggal hingga berminggu-minggu telah membuat Wuhan berubah wajah.
Media pemerintah, indonesia.go.id, juga menyebutkan, jalan-jalan layang yang bersusun tinggi di jantung Wuhan pun tak lagi disesaki kendaraan seperti hari-hari biasanya. Ruas jalan-jalan utama kota menjadi sepi, tak satu pun kendaraan bermotor berlalu lalang. Sekolah-sekolah diliburkan. Gedung-gedung pusat bisnis, pusat pemerintahan mendadak hening. Wuhan berubah seperti kota hantu, seperti tak berpenghuni, berhenti berdetak. Semua kebutuhan warga dipasok oleh militer dan relawan pemerintah. Jika tidak terpaksa sekali, warga berkali-kali diingatkan agar tak keluar kediamannya. Akan tetapi, kini Wuhan mulai menampakkan perubahannya.
Dibeberapa tempat wilayah Wuhan, merupakan kota di Cina yang paling parah terkena dampak dari virus Corona, merayakan kemenangan pada perang melawan Covid-19 dengan melakukan pesta kembang api.
Pihak berwenang terlihat membongkar pos pemeriksaan setelah tidak ada laporan kasus infeksi lokal baru selama tiga hari berturut-turut.
Pusat komando memerintahkan agar pos-pos pemeriksaan yang didirikan ketika kota itu dikunci pada Januari untuk menahan penyebaran virus, dibongkar mulai Jumat, ketika Wuhan bersiap untuk kembali bekerja, menurut laporan South China Morning Post, 22 Maret 2020.
Tetapi rute keluar kota akan tetap diblokir, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh pusat komando. Namun, tidak semua orang merayakan perkembangan ini, dengan beberapa dari 11 juta penduduk kota mempertanyakan seberapa andal data resmi itu.
Seperti yang di lansir Tempo.co, masyarakat Wuhan masih meragukan apakah benar-benar tidak ada kasus baru Covid-19 dalam tiga hari terakhir, lebih aman untuk tetap tinggal di rumah,” katanya.
” Wuhan hampir mencapai titik kemenangan, dan kehidupan mungkin akan segera kembali normal, Saya harap semua yang memerangi epidemi bisa pulang dan bersatu kembali dengan keluarga mereka”, ujar masyarakat setempat.
Pada Kamis kemarin, China Daily, mengutip pejabat pengendalian penyakit Cina, melaporkan lockdown Wuhan akan dibuka jika tidak melaporkan kasus baru virus Corona secara domestik dalam 14 hari berturut-turut, menurut laporan Reuters.
Akan tetapi, salah seorang ahli epidemiologi Li Lanjuan, direktur Laboratorium Kunci Negara Cina untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular, mengatakan pengendalian penyakit yang ketat dan langkah-langkah pencegahan masih diperlukan untuk mencegah kemungkinan virus Corona kembali menyebar ke tengah masyarakat. {}