• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Mei 21, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Kesehatan

Jubir Covid-19: Kasus Nomor 25 Meninggal Dunia

11 Maret 2020
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa pada Rabu (11/3) dini hari sekitar pukul 02.00 lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia, sebelum masuk rumah sakit warga negara asing (WNA) tersebut sudah dalam keadaan sakit berat yang dideritanya.

”Memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya di antaranya adalah diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (11/3).

Pasien ini, menurut Dirjen P2P, adalah seorang perempuan usianya 53 tahun dan merupakan Warga Negara Asing (WNA). Ia menambahkan bahwa Kedutaan Besar dan lainnya sudah tahu sejak awal dan sekarang sedang dalam proses pengiriman kembali jenazahnya ke negaranya, dan selama perawatan didampingi oleh suaminya.

”Pasien 06 dan pasien 14 ini sudah dua kali diperiksa dan negatif. Artinya sekarang kita sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan self isolated, artinya dia harus melakukan isolasi diri di lingkungan keluarganya,” tambah Jubir Covid-19.

Hal ini, menurut Dirjen P2P, bukan sesuatu yang mudah karena harus disampaikan betul meskipun sudah negatif masih berharap yang bersangkutan berhati-hati. Saat ini, menurut Dirjen P2P, kondisinya baik tidak ada keluhan apapun dan sebentar lagi akan mencoba mengkoordinasikan supaya dikembalikan.

”Tentunya di dalam self isolated ini mereka harus tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan anggota keluarganya, tidak menggunakan alat makan dan minum bersama, mengurangi aktivitas di luar rumah terutama yang terkait dengan aktivitas untuk bertemu dengan orang lain. Ini yang kita lakukan,” ujarnya.

Sementara untuk pasien yang lain, menurut Dirjen P2P, kondisinya semakin membaik. Ia berharap tidak berapa lama lagi akan banyak lagi yang menuju ke negatif dan bisa dipulangkan.

”Kemudian tracing tetap kita jalankan dan kita menemukan beberapa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru dari hasil tracing kita dan sudah kita kirimkan spesimennya ke laboratorium dan sudah dilakukan pemeriksaan. Kita berharap siang ini kami sudah mendapatkan hasilnya dari periksaan laboratorium setidak-tidaknya adalah pemeriksaan yang pertama,” jelas Yuri panggilan dekat Achmad Yurianto.

Beberapa PDP yang sudah dilakukan observasi dalam beberapa hari terakhir, lanjut Yuri, ternyata diyakini dari beberapa kali pemeriksaan hasilnya tetap negatif, keluhannya juga tidak ada maka banyak yang sudah di pulangkan juga.

”Dan kita minta mereka untuk melaksanakan self isolated dan tetap di dalam pantauan dinas kesehatan setempat,” tambahnya.

Kendala dalam tracing, menurut Jubir Covid-19, di antaranya adalah sering kali pasien yang sudah jelas-jelas positif tidak mampu mengingat dengan baik dalam 14 hari terakhir ketemu siapa dan dimana sehingga menjadi tantangan bagi Pemerintah.

”Oleh karena itu tetap kita akan melakukan ini tetapi yang paling penting bagi kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat di sekitarnya dan memberikan edukasi semaksimal mungkin agar mereka tetap merespons ini dengan sikap yang hati-hati tetapi tidak panik,” imbuh Dirjen P2P. {}

SendShareTweet
Next Post

Jerman Kembangkan Transfer Data Super Cepat Lewat Cahaya Lampu

Rekomendasi

Menko Bidang Perekonomian: Pemerintah Lanjutkan Kartu Prakerja 2023 dengan Skema Normal

2 tahun ago

Antisipasi Covid-19 Berlangsung Lama, Pemkab beri Bantuan Ketahanan Pangan dan Bukan Uang Tunai

5 tahun ago

Trending

  • Resmikan 32 Puskesmas di Aceh Utara Menjadi BLUD, Ini Pesan Ayahwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penggelapan Bea Lelang FIF Lhokseumawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Program Rekrutmen bagi Lulusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Diminta Tindak Tegas Asuransi Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayah Wa Soroti Kinerja Pasif KADIN Aceh Utara dan Minta Lebih Proaktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In