MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh sejak akhir November 2025 tidak hanya menyisakan genangan air, tetapi juga persoalan sosial dan administratif bagi warga terdampak. Merespons kondisi tersebut, Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mengerahkan Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana untuk menyalurkan bantuan logistik sekaligus memberikan pendampingan layanan administrasi publik di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Kegiatan yang berlangsung pada 11 – 27 Desember 2025 ini difokuskan pada empat desa terdampak banjir, yakni Desa Reudeup, Desa Meunasah Blang, Desa Meunasah Tutong, dan Desa Keutapang. Selain menyalurkan bantuan sembako, Tim PkM PNL juga melakukan pendataan warga untuk membantu pengurusan dokumen kependudukan yang hilang atau rusak akibat banjir, seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan Akta Kematian.
Ketua Pelaksana Bidang Dukungan Administrasi Publik, Safriadi, S.T., M.Kom, menegaskan bahwa kehadiran PNL di tengah masyarakat terdampak bukan semata aksi karitatif, melainkan wujud tanggung jawab sosial perguruan tinggi vokasi terhadap lingkungan sekitarnya.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa masyarakat di Kecamatan Lhoksukon tidak sendirian dalam menghadapi masa sulit ini. Fokus kami adalah mempercepat pemulihan melalui dukungan administrasi publik, agar warga dapat kembali beraktivitas secara normal,” ujar Safriadi saat penyerahan bantuan secara simbolis.
Penyaluran bantuan ini turut didampingi oleh anggota tim PkM, yakni Muhammad Arifai, S.E., M.Acc., Ak., CPTT., CIFRS, Salahuddin, S.T., M.Cs, Diana, S.E., Ak., M.Si, dan Mariana, M.Si, serta Koordinator Humas dan Kerja Sama PNL, Ir. Muhammad Hatta, S.ST., M.T.
Bantuan logistik yang disalurkan meliputi beras, mie instan, air mineral, dan roti sebagai pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pada fase pemulihan awal. Program PkM Tanggap Darurat Bencana ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Sementara itu Camat Lhoksukon, Fatwa Maulana, S.Sos., M.Si, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kecamatan Lhoksukon bersama para geuchik di desa-desa terdampak akan mendukung penuh program PkM Tanggap Darurat Bencana PNL karena dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik dalam penyaluran bantuan logistik maupun pendampingan pengurusan dokumen administrasi publik yang terdampak akibat banjir.
Aksi PkM Tanggap Darurat Bencana ini mendapat respons positif dari perangkat desa dan warga setempat. Kehadiran tim PNL dipandang sebagai wujud konkret sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menghadapi situasi krisis. Melalui kegiatan ini, PNL menegaskan posisinya tidak semata sebagai institusi pendidikan vokasi, tetapi juga sebagai aktor sosial yang responsif terhadap persoalan kemanusiaan serta pemulihan sosial pascabencana. {}




