• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Sosmas

Professor Australia Sebut Prabowo Gunakan Toxic Positivity dalam Pemilu 2024

3 Mei 2024
Reading Time: 3 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | PALEMBANG -Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) diselenggarakan pada Kamis, 2 Mei 2024 di Palembang. Acara yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) dan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dengan didukung Google News Initiative.

IFCS merupakan forum nasional yang mengulas tentang tren gangguan informasi, penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan dinamika ekosistem media selama pemilu 2024. IFCS di Palembang ini adalah pertemuan ketiga kalinya yang dihadiri lebih dari 500 peserta terdiri dari media, jurnalis, mahasiswa dan akademisi.

Sesi pertama, IFCS menghadirkan Ross Tapsell, professor dari Australian National University (ANU) sebagai keynote speaker. Ross Tapsell mengatakan bahwa para pencari fakta harus mulai memindahkan fokus dari sekedar konten ucapan kebencian ke tingkat yang lebih serius lagi yaitu propaganda pemerintah.

Tapsell telah melakukan riset dan membandingkan tiga negara yang sama-sama melakukan pemilu, yaitu Indonesia, Filipina dan Malaysia. Dan apa yang terjadi di ketiga negara itu tidak terlalu berbeda dalam hal kampanye calon presiden melalui media sosial.

“Banyak yang mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina itu hampir sama dalam hal ini selama pemilu, namun ada sedikit perbedaan,” kata Tapsell.

Menurut Tapsell, kandidat presiden Filipina pada masa itu Marcos Jr menggunakan media sosial TikTok untuk menggambarkan bagaimana hebatnya pemerintahan Marcos masa lalu. Ini jelas disinformasi,”kata Tapsell.

Berbeda dengan Calon Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan elit Orde Baru lainnya yang tidak menuliskan sejarah masa lalu seperti Marcos. Namun keduanya sama-sama menggunakan toxic positivity dalam kampanye.

Tapsell mengatakan kampanye Prabowo adalah kebalikan dari apa yang selama ini dipahami sebagai disinformasi. Daripada menggunakan taktik kampanye negatif, kampanye ini bertujuan untuk secara konsisten membangkitkan energi positif.

Prabowo sering kali setuju dan mengucapkan terima kasih kepada lawan-lawannya selama debat, namun tetap menghindari wawancara dan konferensi pers yang mungkin akan membuat dia dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan sulit tentang masa lalunya atau meneliti kebijakan-kebijakannya di masa depan.

Prabowo juga mengiyakan dan tidak pernah menjelekkan pasangan lain, termasuk kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini.

“Ini menjadi tantangan untuk pencari fakta, juga mengidentifikasi kembali apa itu disinformasi.Bagaimana pendapat kita mengenai peran media sosial dalam kampanye ini, jika media sosial tidak menyebarkan disinformasi dalam bentuk yang kita kenali?” tanya Tapsell.

Acara IFCS juga melakukan diskusi bertema “Findings and Challenges in Handling Information Disruption During the 2024 Election” yang mengundang sejumlah pakar diantaranya Koordinator Koalisi CekFakta Adi Marsiela, News Partner Manager Google Indonesia Yos Kusuma, Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho, dan Kepala Ummi Salamah

Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menyatakan tingkat trust masyarakat dengan penyelenggaraan pemilu 2024 ini berbeda dengan sebelumnya.

“Yang kita hadapi bukan saja akun-akun atau aktor politik, tetapi juga konten farming. Ekosistem Cek Fakta bisa menghasilkan 400-500 sebulan, sementara konten yang diproduksi oleh konten farming ini bisa 4-5 video per hari persaluran,” kata Septiaji.

Menurut dia tantangan ke depan lebih banyak. Jadi bukan hanya disinformasi, tetapi juga masuknya Artificial Intelegence (AI).

“Ada deep fake audio dan video dan belum ada yang sangat serius, sangat mungkin kalau lebih canggih akan membingungkan,” kata Septiaji.

Septiaji juga menyampaikan kalau pengecekan fakta tidak cukup, semua pihak harus juga masuk ke pencegahan de-bunking dan harus berkolaborasi dengan semua, termasuk pihak internasional.

Sementara itu Koordinator Koalisi CekFakta Adi Marsiela mengatakan bahwa CekFakta sudah melakukan pengecekan hampir 3.523 artikel dikumpulkan oleh koalisi yang dibongkar kebohongannya oleh CekFakta pada 2023 lalu.

Sementara hingga dari Januari hingga 20 April 2024 ada sebanyak 2.268 artikel yang dibongkar oleh CekFakta. Jumlah yang banyak itu karena momen pilpres 2024, dan ramai dengan aplikasi sirekap.

Adi menyampaikan lima topik teratas sejak Januari 2024 adalah Pilpres (37,5 persen), politik (13,7 persen), luar negeri (12,7 persen), penipuan (11,2 Persen) dan bencana (7,5 persen).

“Pilpres dan politik dibedakan karena momennya berbeda. Kalau isu politik terkait kebijakan pemerintah,” kata Adi.

Sementara itu Yos Kusuma, News Partner Manager Google Indonesia menyebut banyak bekerja sama dengan mitra ekosistem untuk menghadapi Pemilu, membekali masyarakat agar dapat mengenali hoaks.

Ummi Salamah, Kepala LPPSP Fisip Universitas Indonesia menekankan agar cekfakta menampilkan sisi emosional agar bisa diterima banyak kalangan. “Pesan yang lebih emosional lebih diterima. Karena arsitektur dari digital adalah emosional, buktinya like, ini kan emosi,”kata Ummi Salamah.

Talkshow sesi utama diakhiri dengan makan siang. Setelah makan siang, ada beberapa talkshow lanjutan seperti Literasi Media, Preferensi Politik dan Kepercayaan Publik pada Media dan Mencari Praktik Ideal Pemeriksaan Fakta Bagi Ruang Redaksi di Era Post Truth. Dan IFCS diakhiri dengan pidato penutup oleh Profesor Masduki dari UII tentang bagaimana media menyiapkan diri menghadapi disrupsi informasi pada Pilkada 2024. {Red}

Hotline AJI: 08111137820

Cekfakta.com, adalah sebuah platform berbasis web yang memfasilitasi kolaborasi antara 25 institusi pers Indonesia untuk berbagi hasil pengecekan fakta. Cara kerjanya adalah dengan mempublikasikan konten untuk melacak dan mengoreksi konten lainnya yang diduga mengandung misinformasi.

Tags: AJIIFCSPemilu 2024Prabowo
SendShareTweet
Next Post

Bung Hatta PNL: Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi dan Silaturrahmi (K3S) Kunci Sukses dalam Memimpin

Rekomendasi

Tarmizi A. Karim dan istrinta

Rekam Jejak “ Spesialis PJ Gubernur”

1 tahun ago
Walikota Lhokseumawe.Suaidi Yahya Menyerahkan Rancangan APBK Lhokseumawe Tahun 2020 Kepada Ketua DPRK Lhokseumawe. Ismail A. Manaf, di Ruang Sidang Paripurna DPRK Lhokseumawe

DPRK Setujui Rancangan Qanun APBK Lhokseumawe Tahun 2020 Rp.932,42 Miliar

5 tahun ago

Trending

  • Resmikan 32 Puskesmas di Aceh Utara Menjadi BLUD, Ini Pesan Ayahwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penggelapan Bea Lelang FIF Lhokseumawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Program Rekrutmen bagi Lulusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayah Wa Soroti Kinerja Pasif KADIN Aceh Utara dan Minta Lebih Proaktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolres Pidie Pimpin Sertijab Kasat Polairud dan 2 Kapolsek Jajaran Polres Pidie

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In