MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Puluhan wirausaha pemula mengapresiasi kegiatan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Aceh, program pokok pikiran anggota DPRA, Armiyadi. Para peserta menyebut melalui kegiatan ini pelaku usaha pemula usia produktif mendapatkan ilmu dan upaya memulai serta mengembangkan usaha yang sedang dirintis.
Hal ini disampaikan oleh tiga peserta yakni Vira Unnisa (22 tahun) perwakilan usaha menjahit, Khaira Khirnika (20) perwakilan usaha kuliner dan perwakilan usaha perbengkelan M. Yahya (50).
Setelah sehari sebelumnya kegiatan tersebut dibuka oleh Kasie Promosi dan Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Muhammad Ridwan, hari berikutnya materi diisi oleh pelaku usaha profesional. Materi perbengkelan disampaikan oleh Effendi, ST, usaha kuliner oleh Dezy Emylia dan usaha menjahit disampaikan oleh Dewi Malahayati.
Vira Unnisa kepada awak media mengatakan dirinya sangat senang mengikuti kegiatan ini karena mendapat ilmu dari para pihak yang expert di bidangnya.
“Saya sangat senang ikut kegiatan ini, banyak ilmu yang kami dapat bagaimana cara mengembangkan usaha” ujar Vira di sela-sela Bimtek Rabu (7/12/22) di hotel Lido Graha, Lhokseumawe.
Vira saat ini menggeluti usaha menjahit, usaha jasa keluarga.
Vira menyebut, setelah belajar menjahit secara otodidak dari sang ibu, dirinya saat ini sudah berani menerima pesanan dari pelanggan. Tak terbatas dikampungnya saja, di Desa Keupok Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Vira juga menggaet pelanggan dari luar kampung.
“Saya juga promosi melalui akun media sosial seperti instagram. Alhamdulillah rame yang berminat. Hanya saja, kami butuh dukungan modal dan peralatan dari pemerintah” ujar alumnus IAIN Lhokseumawe jurusan Pendidikan Agama Islam ini menuturkan kepada awak media.
Selain usaha menjahit dan Payet, Vira juga menggeluti usaha sebagai reseller skin-care dan produk kecantikan. Melalui materi yang disampaikan, Vira mengaku banyak ilmu yang dia dapat serta kisah sukses dan kiat mengatasi masalah sehingga dirinya merasa lebih mantap saat menggeluti dunia yang awalnya menjadi usaha sampingan baginya.
Keluhan kebutuhan peralatan lainnya juga disampaikan oleh M. Yahya, warga Desa Paya Terbang, Kecamatan Nibong. Usaha yang dia geluti sejak puluhan tahun lalu itu, tidak berkembang terlalu pesat.
Dia menilai transformasi teknologi di dunia usaha ini begitu pesat, sehingga dibutuhkan peralatan pendukung yang memadai.
“Sekarang jamannya apa-apa saja sudah komputerisasi. Perbaikan motor juga harus didukung alat komputer, kalau tidak, para pelanggan yang memiliki motor canggih akan membawa kendaraannya untuk diservis di bengkel lain. Ini kekurangannya, maka saya butuh peralatan pendukung tersebut” ujar M. Yahya yang menyebut usaha bengkelnya kerap dirujuk sebagai tempat praktek kerja lapangan siswa SMK.
Lain lagi yang disampaikan Khaira Khirnika, dara berparas manis warga Desa Nibong Wakeuh Kecamatan Nibong. Mahasiswi semester akhir jurusan Ekonomi Syariah Unimal ini mengaku baru akan menggeluti dunia wirausaha. Untuk pelanggan, dia tidak merasa khawatir karena jualan hari ini tidak hanya dilakukan secara konvensional namun bisa melalui daring.
“Saya baru mau mulai usaha kuliner yakni usaha masakan seperti baby cumi, bakso mercon dan makanan yang sedang populer. Saya mendapat banyak motivasi oleh pemateri dan saya mengucapkan terima kasih buat pak Armiyadi yang telah menggagas kegiatan ini” ujar Khaira.
Sementara Muhammad Ridwan me mewakili Kadis Koperasi dan UMKM Aceh, Azhari saat menyampaikan kata sambutan pembukaan kegiatan bimtek berharap melalui kegiatan ini, 34 peserta wirausaha pemula di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dapat memetik kebaikan pada kegiatan dimaksud. {}