MERDEKABICARA.COM – LHOKSEUMAWE | Kelapa sawit berperan penting dalam menahan laju inflasi di kabupaten Aceh Utara, Aceh, kata Lilis Indriansyah, kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (disbunhut ) Aceh Utara, baru baru ini.
Menurut Lilis, Aceh memiliki kebun sawit yanng cukup luas, yaitu mencapai lebih dari 18 ribu hektare. Sebagian besar dari kebun sawit tersebut milik rakyat, sebagian kecil lainnya kebun milik perusahaan swasta. “Ada empat pabrik sawit di Aceh Utara,”kata Lilis dalam sebuah FGD di Lhokseumawe.
Menurut Lilis, keberadaan kebun sawit rakyat dan industri sawit di Aceh Utara sangat membantu dalam menahan laju inflasi dalam tahun 2022.
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, sempat mengingat para Pj Bupati soal inflasi kepada seluruh PJ bupati dan walikota di Aceh. “Semua harus bekerja cepat dalam upaya menekan inflasi dan stunting, di Bumi Serambi Mekah”, kata PJ Gubernur Aceh.
Data yang dirilis oleh Bank Indonesia, Aceh sempat berada pada angka 6,97 persen secara tahunan, sehinggga Aceh berada pada nomor urut ke-5 terburuk dalam hal inflasi.
Untuk menahan lau inflasi Bank Indonesia Provinsi Aceh melaksanakan kluster pangan “Peningkatan produktivitas pangan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” sebut Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, tulis antaraaceh dotcom..
Achris menjelaskan, salah satu upaya peningkatan produktivitas komoditas penyumbang inflasi dengan pendampingan para petani. Menurutnya, untuk menstabbilkan harga, ketersediaan pangan harus memadai di pasar . “Jika kebutuhan terpenuhi, maka harga akan tetap Stabil dan inflasi akan terkendali,” urainnya.
penulis : nasier h
editor. : arief