MERDEKAICARA.COM — Masih ingat dengan Tgk Abdulrahma Latief ? Kakek ini sempat viral karena mendorong sepeda tanpa ban dan tanpa pedal beberapa waktu lalu.
Usai videonya beredar, simpati pun mengalir kepada kakek beberapa cucu ini. Yang terakhir, simpati datang dari Arifin bin Thaleb, warga dusun BTN Asean, desa Paloh Lada, kecamata Dewantara, Aceh Utara.
“Saya prihatin setelah melihat video yang beredar FB. sepeda yang digunakan kakek Abdulrahman sungguh tak layak sehingga saya mencari alamatnya”kata Arifin kepada Merdekabicara beberapa waktu yang lalu.
Setelah bertanya tanya, akhirnya Arifin mengatahui indentitas sang kakek. “kakek Abdulrahman merupakan warga uloh Blang Ara , kata Arifin.
Selanjutnya, Arifin mendatangi rumah Tgk. Abdulrahman di Gampong Bayu, kecamatan KutaMakmur, Aceh Utara. “Saya datang ke rumahnya untuk memastikan kondisi yang sebebenarnya “ sebut Arifin.
Ketika datang pertama, Arifin mendapati Tgk. Adulrahman sudah memiliki sepeda baru, yaitu hadiah dari Muhamad Thaib, ketua Partai Aceh wilayah Aceh Utara.
Sekitar satu bulan berselang, Arifin mendatagi kembali ke tempat Abdulrahman dan mengetahui sepada hadiah dari Muhammad Taib, sudah tak ada lagi. “Itu sepeda federal. Tgk. Abdulrahman tidak nyaman memakai sepeda itu. Lalu sepeda baru tersebut diambil oleh cucunya dan Tgk. Abdulrahman tidak tau lagi kemana sepeda itu sekarang. Jadi, Teungku sudah tak lagi punya sepeda yang bisa dipakai” sebut Arifin.
Atas dasar itu, maka Aririn berisiatif untuk membeli sepeda lain, “saya beli sepeda ontel karena Teugku nyaman memakai sepeda jenis itu”, terang Arifin.
“Alhamdulillah….tadi Tanggal 08 Maret 2021 jam 12.30 wib sudah dilakukan serah terima bantuan kepada Tgk. Abdurrahman Bin Latief dan didampingi oleh perangkat Gampong (Tuha Peut, Tgk. Imum dan Kaur) Gampong Bayu Buloh Kecamatan Kuta Makmur”, tulis Arifin dalam pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Arifin juga mengajak kepada dusun tempat tinggalya, yaitu TS. Sani. TS. Sani juga mantan pengurus KNPI Aceh Utara dan manta aktifis pada sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang aktif ketika Aceh masih bergejolak.
Selain sepeda, Arifin juga membantu selimut Tebal, Jaring Nyamuk (kelambu), Baju Mantel, sandal dan beberapa pasang pakai layak pakai.
“Bantuan tersebut atas inisiatif dan berasal dari uang pripadi saya”, jawab Arifin.
Penulis : Nasier
Editor : T. Nadirsyah