• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Juni 6, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Ekonomi

Dua Setengah Ton Tembakau Asal Gayo Kembali Dikirim ke Sumut

28 September 2020
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | Kabupaten Aceh Tengah kembali melakukan pengiriman perdana tembakau varietas White Barley sebanyak 2,5 ton ke daerah Sumatera Utara.

Tembakau dari kawasan dataran tinggi Gayo ini merupakan komoditas tembakau varietas White Barley yang dikembangkan oleh para petani tembakau dibawah binaan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia(APTI) Aceh Tengah yang diketuai Sukurdi Iska, SH.

Pengiriman perdana tembakau sebanyak 2,5 Ton ini dilepas oleh Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait antara lain Kepala Dinas Pertanian Nasrun Liwanza dan Kepala Perdagangan Koperasi dan UKM Joharsyah bertempat di Kantor APTI setempat di kawasan Kemili, Minggu (27/09).

Sukurdi, yang juga Ketua Koperasi Gayo Mitra Jaya, menyatakan pihaknya mengembangkan tembakau jenis White Barley pada lahan yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Tengah.

“Daun tembakau yang dikirim perdana sebanyak 2,5 ton ke PT. Mitra Tata Usaha Bersama, sebuah perusahaan rokok putih di Sumatera Utara” terang Sukurdi.

Menurutnya daun Tembakau yang dikirim tersebut masih merupakan hasil percobaan dan ditanam petani perorangan.

“Saat ini tahap penanaman kedua sedang kita lakukan di lahan seluas 250 hektar di Aceh Tengah dan 80 hektar di Bener Meriah, dengan perkiraan panen pada Februari atau Maret tahun depan” lanjutnya.

Perusahaan, kata Sukurdi telah mendesak pihaknya untuk mengirim daun Tembakau sebab berdasarkan hasil tes laboratorium, grade sampel tembakau memperoleh nilai 2,9.

“Mereka antusias terhadap Tembakau kita, padahal awalnya sangat susah karena petani masih menggunakan metode tradisional, setelah gagal baru beralih sistem lebih modern, Tembakau kita sangat bagus kualitasnya dan dapat mencapai 3 meter tingginya” ujarnya.

Dulu, cerita Sukurdi, pengembangan Tembakau ini awalnya digagas bersama Bupati Shabela dengan berkunjung ke Karo, kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan dengan perusahaan, jika grade Tembakau mencapai nilai 3 maka tidak perlu dicampur lagi dengan Tembakau Amerika.

“Ternyata di Aceh Tengah sangat cocok untuk dikembangkan” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar menyatakan sangat bangga bahwa komoditas pertanian di Kabupaten yang dipimpinnya sejak akhir Tahun 2017 kembali mampu menerobos pasar tingkat Nasional dan Internasional.

“Kami yakin, Tembakau dari Gayo akan kembali bangkit seperti era tahun 80-an, dimana saat itu toke Tembakau sangat terkenal melebihi toke Kopi” kata Shabela optimis.

Mewabahnya Virus Corona saat ini, Shabela menyatakan menanam Tembakau adalah salah satu alternatif bagi masyarakat sebab harga Kopi dan hortikultura yang terpuruk karena permintaan kurang.

“Apalagi saat ini kita sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan rokok, walaupun yang diminta adalah daun Tembakau, tapi Tembakau Rajang maupun Tembakau Hijau tetap ramai peminatnya” jelasnya.

Sebagai salah satu sentra pemasok Tembakau, Shabela meminta agar dilakukan pengemasan dan branding Tembakau dari Gayo dengan baik sehingga tidak diklaim oleh daerah dan pihak lain.

“Beberapa masyarakat kita juga sudah memproduksi Cerutu Gayo, kita minta untuk memakai Cukai Tembakau dan diurus izinnya agar mudah dipasarkan” harapnya.

Shabela juga meminta perjanjian atau MoU dengan perusahaan yang akan berakhir pada bulan November tahun ini untuk dapat dilanjutkan kembali. {}

Tags: Aceh TengahDrs. Shabela AbubakarSumutTembakauTembakau GayoVarietas White Barley
SendShareTweet
Next Post

22 Provinsi Diminta Waspadai Potensi Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

Rekomendasi

MAA Kota Lhokseumawe Ajak Siswa dan Siswi Lestarikan Adat Istiadat Aceh

8 bulan ago

Satsamapta Polres Pidie Berbagi Takjil Dalam Rangka HUT Ke-72 Korps Sabhara

1 tahun ago

Trending

  • Polemik Petani Aceh Utara Gagal Ke Sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Satya Agung Klarifikasi Terkait Pemberitaan di Media Online, Ini Penjelasannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Bendungan Krueng Pase, Ayah Wa: Desember Sudah Dapat Digunakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Abi Sunardi Laweung: IMNAD Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Pidie

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Krisis Air Bendungan Krueng Pase Buntu, Petani Terancam Gagal Ke Sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In