MERDEKABICARA.COM | Hinggga saat ini bangunan Water Treatman Plant (Instalasi Pengolahan Air) di Gampong Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara hanya bisa dimanfaatkan warga untuk menjemur pakaian. Padahal, pembangunan WTP tersebut menghabiskan anggaran milyaran rupiah.
Amatan media di lapangan,pada Kamis (27/8), bangunan WTP itu terbengkalai dan tidak terurus, seluruh areal bangunan juga telah ditumbuhi semak belukar dan kondisinya sangat tidak layak lagi digunakan. Bahkan, dimanfaatkan warga sebagai tempat ternak hewan dan menjemur pakaian.
M Aji, salah seorang warga,mengatakan, pada awalnya dirinya menyambut baik dibangunnya WTP tersebut pada tahun 2010 lalu dan bersedia menjual sebidang tanahnya miliknya untuk dijadikan lokasi bangunan WTP.
“Semula saya sangat senang atas dibangunnya tempat pengolahan air, dengan harapan agar kami di Peureupok dan sejumlah gampong lainnya bisa menikmati air bersih. Akan tetapi sampai saat ini ditelantarkan,” ujarnya dengan raut wajah kecewa.
Sementara Keuchik Peureupok, Munzirwan dalam tanggapannya membenarkan, bahwa bangunan yang selesai dikerjakan pada tahun 2014 lalu kini terbengkalai dan bagaikan tak bertuan, bahkan nyaris seluruh arealnya ditutupi oleh tumbuhan liar.
Padahal, kata dia, keberadaan WTP dimaksud sangat dibutuhkan masyarakat Gampong Peureupok dan sekitarnya agar bisa memperoleh air bersih. Namun kenyataannya, berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan masyarakat.
“Semua rumah warga sudah dipasang pipa supaya bisa dialiri air bersih dari WTP itu. Malahan, uji coba pun sudah pernah dilakukan. Tetapi, entah bagaimana smalai saat ini tidak berfungsi lagi,” tandasnya.
Munzirwan menambahkan,selain terbengkalai seluruh isi bangunan juga telah raib dicuri, termasuk meteran listrik juga tidak ada lagi. Akibat terlantarnya WTP itu, harapan masyarakat untuk memperoleh air layak pakai tidak pernah tercapai.
“Saya berharap, Pemerintah dapat memfungsikan WTP Peureupok, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sejumlah gampong yang telah terpasang pipa air. Sehingga, anggaran yang telah dikucurkan tidak mubazir,” pinta Munzirwan. {}