MERDEKABICARA.COM – Sekitar tiga ratusan warga mendatangi pendopo Wali Nanggroe Aceh, di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Aceh Besar, Sabtu siang, ( 15/08/2020).
Awalnya, warga yang datang ingin bertemu dan berdialog dengan Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar. Namun pertemuan ini gagal. Malik Mahmud tidak bersedia menemui massa.
Setelah gagal berjumpa Wali Nanggroe, salah seorang dari kelompok massa, tiba-tiba mengeluarkan bendera bintang bulan. Massa ingin mengibarkan bendera yang yang mirip dengan bendera milik GAM pada masa lalu. Mereka ingi mengibarkannya di halaman gedung Meuligoe Wali Nanggroe.
Namun ketika massa menuju tiang bendera, langsung dicegah oleh sejumlah personel TNI yang telah berjaga jaga di lokasi. Karena dihalangi oleh personil TNI, aksi saling dorong antara massa dengan TNI pun terjadi.
Dalam kondisi saling dorong, juga terjadi aksi saling rebutan bendera bulan bintang. TNI berusaha merebut bendera yang dibawa oleh seseorang yang ada dalam kelompok massa.
TNI berupaya mengamankan bendera berwarna merah itu dari tangan massa, tetapi massa juga berusaha mempertahankannya.
Merasa kesal bendera yang dibawa berhasil diamankan oleh TNI, salah seorang dari mereka berteriak meminta bendera yang telah disita oleh TNI agar dikembalikan.
“Poh 7 beungoh benoe kamoe lheuh meucop bendera nyan, pulang bendera kamoe ( jam 7 pagi tadi baru selesai kami jahit bendera itu. Kembalikan bendera kami),” teriak salah seorang dari mereka.
Dalam video yag diunggah oleh kanal youtube, terlihat seseorang yang mirip dengan Azhari Cage berada di antara massa. Azhari Cage adalah politisi dari partai Aceh.
http://Aksi saling dorong antara TNI denga Masaa
Aksi ini sempat menarik perhatian tamu undangan peringatan 15 tahun MoU Helsinki yang hendak pulang.
Penulis : Tim