Categories: Dunia

WEF Peringatkan Agar Aktifitas Sekolah Tidak Dimulai Terlalu Dini

MERDEKABICARA.COM | Membuka kembali sekolah terlalu dini di negara berkembang bisa merusak keuntungan yang diperoleh sejauh ini dalam menekan penyebaran Covid-19.

Demkian laporan Forum Ekonomi Dunia yang dirilis pada Senin yang juga mengatakan bahwa anak-anak berisiko kecil untuk meninggal karena virus korona, tetapi mereka tinggal bersama orang dewasa dan orang tua, terutama di negara berkembang.

Menurut data PBB, proporsi lansia yang tinggal dengan setidaknya satu anak di bawah 20 tahun di sebagian besar negara Afrika mencapai lebih dari 10 persen, dibandingkan dengan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang hanya kurang dari 1 persen.

“Ini meningkatkan risiko anak-anak tertular virus di sekolah dan menularkannya ke orang tua dan kakek nenek di rumah,” kata laporan itu.

WEF mengingatkan bahwa di negara berkembang, orang tua memiliki lebih banyak kontak dengan anak-anak daripada di negara maju, karena kondisi kehidupan yang padat dan rumah tangga yang lebih besar.

Laporan yang disusun berdasarkan studi untuk menganalisis pengaruh pembukaan sekolah di Nigeria, negara terpadat di Afrika, mengusulkan penundaan pembukaan kembali sekolah hingga Januari 2021 untuk mengendalikan tingkat infeksi dan untuk menghindari karantina wilayah menyeluruh.

WEF menekankan bahwa menutup sekolah dapat menyelamatkan puluhan ribu nyawa dan mencatat bahwa intervensi tambahan lainnya bisa lebih baik lagi, seperti melindungi orang tua.

“Penguncian menyeluruh (di sektor formal) akan menyelamatkan sebagian besar nyawa, tetapi akan menyebabkan penurunan tambahan yang besar dalam PDB, yang berarti berkurangnya mata pencaharian bagi banyak rumah tangga yang rentan,” tulis laporan itu.

WEF juga memperingatkan bahwa penundaan pembukaan kembali sekolah dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kerugian dalam pembelajaran dan masalah pengasuhan anak bagi orang tua yang bekerja.

“Di sisi lain, beberapa keluarga tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka setelah kehilangan mata pencaharian, hal ini menunjukkan adanya hubungan penting antara perlindungan mata pencaharian dan akses ke pendidikan,” tambah laporan itu.

 

Sumber: aa

Recent Posts

Parlemen Daerah Bergerak, DPRK Aceh Utara Telusuri Kasus Kebun Sawit di Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | Dugaan perambahan kawasan Hutan Lindung Lauser oleh sebuah perusahaan industri…

1 hari ago

Terbongkar! Perusahaan Sawit Ini Diduga Serobot Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Lhokseumawe | Sebuah perusahaan industri sawit yang beroperasi di Aceh Utara, berinisial PT…

1 hari ago

Kapolres Pidie Tinjau Lahan untuk Program Gampong Mandiri di Blang Paseh

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK meninjau lahan yang akan dikembangkan…

3 hari ago

PNL, SKK Migas, dan Mubadala Energy Siapkan Generasi Muda Migas

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi…

3 hari ago

Polres Pidie Pasang Spanduk Himbauan Stop Illegal Mining dan Illegal Logging di Geumpang

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polsek Geumpang Polres Pidie bersama Koramil 17 Geumpang dan masyarakat setempat…

5 hari ago

Safari Subuh Tadzkiratul Ummah Aceh: Dari Masjid Nurul Iman, Menggema Seruan Keberkahan

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Safari Subuh Tadzkiratul Ummah (TU) Aceh kembali digelar pada Minggu (28/09/2025)…

5 hari ago