MERDEKABICARA.COM | Semua bangunan di rumah sakit ini jangan ada lagi yang digunakan sebagai gudang, harus dibersihkan. Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka bisa segera kita gunakan. Jikapun dijadikan gudang, maka harus gudang aktif bukan gudang penyimpanan barang bekas,” demikian terang Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Minggu (2/8) di RSUDZA.
Sekda Aceh menginstruksikan kepada Direktur RSUDZA untuk segera mengoptimalkan ruang dan gedung yang ada untuk persiapan penanganan Covid-19.
Sementara itu, Direktur RSUDZA Azharuddin menjelaskan, kegiatan bersih-bersih hari ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam upaya melengkapi fasilitas untuk penanganan Covid-19.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan yang nyata. Hari ini Pangdam Iskandar Muda bersama dengan Pemerintah Aceh melakukan pembersihan dibeberapa gedung di komplek RSUDZA lama. Hal ini kita lakukan karena melihat peningkatan eskalasi kasus dan ruang perawatan khusus pasien terkait Covid-19 sudah penuh. Jadi, sejak beberapa waktu lalu Pemerintah Aceh telah mempersiapkan ruang perawatan tambahan, untuk mengantisipasi jika terjadi penambahan pasien. Jadi, tidak ada kata mundur, kita tetap siap,” ujar Azhar tegas.
Azhar menambahkan, hari ini ada beberapa ruang yang dibersihkan, yaitu ruang penyakit dalam pria, Instalasi rehabilitasi medik, ruang kardiologi dan Ruang jeumpa 4.
“Kami sangat berterima kasih atas respon cepat Pangdam dengan menurunkan personil untuk secara bersama-sama bergotong royong. Bahwa Covid-19 ini nyata adanya dan kita semua harus berperan dan melibatkan diri dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 ini,” imbuh Azhar.
“Jika telah selesai, maka akan ada 100 tempat tidur tambahan untuk penanganan pasien Covid-19. Sesuai instruksi Sekda, setiap gedung yang dibenahi hari ini harus bersih dan bebas debu, agar bisa segera diisi dengan fasilitas pendukung, sehingga setiap ruangan bisa segera menerima pasien,” pungkas Azhar.