• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Juli 4, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Pariwisata

Pesona Wisata, Sekeping Surga di Pulo Aceh

25 Juli 2020
Reading Time: 3 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | ACEH BESAR – Pesona yang ada di Pulo Aceh selayaknya surga. Pemandangan lebatnya hutan yang bersisian di birunya lautan adalah suatu yang istimewa. “Tidak pernah kita lihat di mana pun,” ujar Dyah.

Hutan di Pulo Aceh masih lestari. Anda dengan mudahnya menemukan sepasang rangkong (buceros), sejenis burung langka yang punya paruh tanduk sapi atau elang yang terbang tak terlalu tinggi.

Dyah, istri Plt Gubernur Aceh saat berkunjung ke Pulo Aceh pada Sabtu di penghujung Juli 2020 bersama seratusan rombongan pesepeda, dalam acara Gowes Bersama Forkopimda Aceh. Ikut dalam rombongan tersebut Panglima Kodam Iskandar Muda serta Waka Polda Aceh.

Mendayung dari Dermaga Perikanan BPKS di Gampong Ulee Paya pada pagi hari, peserta akan menempuh rute yang berliku. Mulai dari pegunungan, hutan hingga pinggiran pantai. Jalur yang amat terjal membuat banyak pesepeda yang ‘tumbang’ sebelum sempat menyentuh rute akhir di Mercusuar William’s  Torrent.

Dari Ulee Paya ke William’s Torrent harus melewati 6 gampong atau desa sebelum sampai di Meulingge, desa tempat mercusuar berada. Jaraknya sekitar 20 kilometer. Memang rutenya agak sulit ditempuh jika fisik tidak prima. Namun begitu tiba di mercusuar, letih akan berkurang saat anda menikmati panorama pantai dan gunung dari ketinggian.

Saat menanjak satu per satu anak tangga yang dipasang melingkar, anda seperti diajak masuk ke lorong waktu. Bau pengap dan bagai terkurung dalam sebuah lorong. Tanjak lah perlahan. Rasakan angin yang masuk lewat jendela-jendela kecil yang dibuat pada beberapa bagian di sekeliling mercusuar. Saat menginjak tangga akhir dan keluar di pucuk menara, anda akan lupa rasa letih. Angin di ketinggian 85 meter di atas permukaan laut berhembus perlahan. Jika ada lantunan musik dan gelak tawa maka akan terdengar nyaring, dibawa angin.

Dari pucuk menara, arahkan pandangan ke Samudera Hindia membentang luas, hingga berbatas pandangan mata. Dari sanalah, puluhan, bahkan ratusan kapal melintas setiap harinya. Laut di Meulingge, berbatas langsung dengan lintasan internasional.

“Ini yang pertama sekali. Luar biasa keindahannya. Yang kita rasakan sesuai dengan apa yang diceritakan,” kata Dyah. Sebelumnya ia hanya mendengar cerita-cerita keindahan pulau di ujung Sumatera ini. Namun kini ia berkesempatan datang menikmatinya langsung.

Mercusuar William’s Torrent dibangun Kolonial Belanda di nusantara pada tahun 1875. Bangunan bergaya eropa ini, didirikan di atas cadas yang curam dan menjorok langsung ke laut. Masyarakat sekitar menyebut mercusuar dengan nama lampu. Tebal bangunannya mencapai satu meter, dengan ketinggian 85 meter.

Konon, mercusuar ini hanya ada tiga di dunia. Pasangannya, di Kepulauan Karibia, yang menjadi tempat penggarapan film Pirates of Caribian. Sementara yang satunya lagi, telah dijadikan museum di Belanda. Nama William’s Torren, diambil dari nama Raja Luxemburg, Willem Alexander Paul Frederich Lodewijk. Pada masa itu, ia dikenal sebagai raja yang ikut membangun perekonomian dan infrastruktur daerah kekuasaan Hindia Belanda. Karena itu, nama dia disematkan di Mercusuar di Meulingge.

Dibangunnya mercusuar, sebagai persiapan pembangunan pelabuhan Sabang, yang menjadi lintas selat malaka. Saat itu, Pelabuhan di Sabang menjadi tempat persinggahan kapal-kapal kolonial.

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Hasanuddin, menyebutkan bahwa Pulo Aceh sangat punya potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.

“Setelah tiba di sini saya melihat potensi yang sangat bagus. Pantainya begitu bagus. Tentunya pemerintah daerah punya rencana bagus untuk pembangunan Pulo Aceh ini,” kata Hasanuddin.

Hasanuddin menyebutkan, usai sukses menggelar acara di Pulo Aceh, jajaran Forkopimda Aceh bakal menyasar daerah-daerah lain di Aceh. Gagasan pimpinan mengunjungi daerah dinilai sangat bagus. Di samping melihat kondisi daerah, tentu kunjungan tersebut dapat berdampak pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Sementara Dyah memandang, kunjungan petinggi daerah ke wilayah pedalaman yang punya potensi wisata seperti Pulo Aceh sangatlah bagus. Mereka punya koneksi-koneksi di luar Aceh yang tentunya bakal mengampanyekan keindahan alam.

“Kita doakan covid segera berlalu, nanti Pangdam, Kapolda akan kita ajak koneksi untuk wisata ke mari,” kata Dyah. {}

Tags: AcehekonomilingkunganNasionalPesona AlamPulo AcehWisata Bahari
SendShareTweet
Next Post

Ayah yang Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Akhirnya Dibekuk Polisi

Rekomendasi

Tambang Emas Ilegal Menjamur di Aceh, Rusak Sumber Air Bersih dan Pertanian Masyarakat, Tak Tersentuh Hukum?

9 bulan ago

Tolak Ajakan Suami, Istri Yang Baru Melahirkan di Aniaya

5 tahun ago

Trending

  • Aktivis Tuding Politisi Yahdi Hasan Sumber Kehancuran Partai Aceh Wilayah Tengah Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara Sidak Pelayanan Puskesmas Simpang Keuramat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sikapi Keluhan Nelayan Terkait Penggunaan Alat Tangkap Ikan, Komisi II DPRK Aceh Utara Gelar Rapat Dinas Terkait

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Gelar Demo, Ketum KGIF Dipecat oleh PT IMARA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atap Rumah Dibawa Angin, Suami Istri Jadi Pengungsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In