MERDEKABICARA.COM | BENER MERIAH – Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Bener Meriah melakukan monitoring ke sekolah pada minggu ke dua kegiatan belajar tatap muka untuk memastikan berjalannya protokol kesehatan di setiap sekolah.
Dari hasil pantauan yang dilakukan MPD di SMP 1 dan 2 Weh Pesam, kedua sekolah tersebut masih tetap menjaga protokol kesehatan, hal itu nampak dari tersedianya alat pencuci tangan disetiap depan kelas, penggunaan masker dan menjaga jarak, demikian dikatakan Turham AG, Senin kemarin.
Akan tetapi, pendataan riwayat penyakit siswa belum dilakukan kedua sekolah tersebut, insya Allah dalam waktu dekat akan kita laksanakan kata Kepala SMP 1 Sinar Jaya dan Kepala SMP 2 Abdullah di sekolah masing-masing
Kepala SMP 1 itu menambahkan Pelaksanaan proses pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru ini tetap mematuhi protokol kesehatan, minimal mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Protokol kesehatan tersebut setidaknya telah mengajar betapa pentingnya kebersihan.
Ditambahkan, dengan adanya adaptasi kebiasaan baru, secara perlahan sekolah telah menerapkan pendidikan karakter tanpa sadar dan lebih terlaksananya nilai-nilai pendidikan seperti menjaga kebersihan, terlaksananya nilai kejujuran guru dan siwa yang selama ini terabaikan.
Lebih jauh Sinar Jaya menjelaskan, ada beberapa siswa yang terlambat datang karena terlambat bangun pagi, dikarenakan selama ini telah menjadi kebiasaan siswa selama 3 bulan tidak kesekolah sehingga berpengaruh terhadap siswa dengan terlambat bangun tidur, pungkasnya.
Karyanto, menyampaikan selama adaptasi kebiasaan baru, sekolah meniadakan pembelajaran outing kelas seperti ekstra kurikuler. Sebab dikhawatirkan tidak dapat menjaga jarak. Protokol kesehatan telah disiapkan, alat pencuci tangan telah dipasang setiap didepan kelas, masker dibagikan kepada seluruh guru dan siswa
Protokol kesehatan tersebut berlaku untuk seluruh warga sekolah tanpa kecuali, jelas ketua gugus Covid-19 SMP 1 Wih Pesam
Kepala SMP 2 Weh Pesam Abdullah sangat berharap kesadaran masyarakat untuk antar jemput anak, sebab kalau dibiarkan pulang sendiri sama artinya membiarkan mereka tidak menjaga jarak, pantauan kami kepedulian masyarakat masih rendah dalam mematuhi protokol kesehatan.
Abdullah juga menyampaikan di SMP 2 Wih Pesam setiap pagi dilakukan pengecekan suhu tubuh bagi guru dan siswa. Kebiasaan baru di SMP 2 Weh Pesam ini seperti pakai masker, siswa dan guru juga dihimbau untuk mencuci tangan. Terkait jajan siswa yang biasanya diluar, kini siswa diwajibkan membawa bekal dari rumah.
Salah seorang guru SMP 2 Weh Pesam, Amaliah, S.Pd. mengatakan, proses pembelajaran dilaksanakan pakai shift, hal ini dilakukan untuk menjaga jarak dalam kelas, semula shift yang kami atur perminggu. Namun setelah ada informasi dari Kepala Dinas Pendidikan shift kami bagi berselang 1 hari dan jam belajar berkurang dari biasa, kendati shift sehari sekali guru tetap hadir tiap hari dan di SMP 2 tidak dilakukan daring, mengingat tidak semua siswa memiliki HP.
Sementara itu, Yuyun Wahyuni, M. Pd, anggota komisioner MPD mengatakan, hasil observasi di dua sekolah tersebut, secara umum telah melaksanakan protokol kesehatan, namun masih harus kita ingatkan agar tidak lupa seperti mendata daftar riwayat penyakit siswa, mengontrol sarana cuci tangan maupun siswa yang lalai memakai masker, terangnya. {}