MERDEKABICARA.COM | ACEH TENGAH – Ketatnya pengawasan yang diterapkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Aceh Tengah kepada para pendatang dari luar daerah, terutama yang berasal dari zona merah, hingga para pendatang mencari jalan alternatif melalui ‘jalur tikus’ agar bisa masuk ke daerah ini.
Caranya, pendatang tersebut turun dari kendaraan di wilayah kabupaten Bener Meriah, kemudian menggunakan jalan alternatif yang relatif sepi dan jarang dilalui orang untuk masuk ke wilayah kabupaten Aceh Tengah.
Upaya akal-akalan para pendatang yang kebanyakan berasal dari provinsi Sumatera Utara yang merupakan zona merah itu tercium oleh petugas.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Tengah, selain melakukan pemeriksaan di chek point Paya Tumpi, juga menyebar petugas untuk mengawasi beberapa titik jalur alternatif menuju daerah ini dengan melibatkan relawan desa/kampung yang dilalui oleh jalur aletrnatif tersebut.
Berdasarkan hasil pengawasan pada titik-titik ‘jalur tikus’ tersebut, akhirnya ditemukan puluhan orang pendatang yang tidak membawa surat keterangan bebas covid dari daerah asal mereka. Para pendatang ini sengaja memilih jalur alternatif untuk menghindari pemeriksaan petugas pos perbatasan, tapi kemudian mereka berhasil diamankan oleh petugas dibantu relawan desa.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes, pada Selasa (23/6) menyampaikan, pihaknya berhasil mengamankan puluhan warga dari luar daerah yang masuk ke wilayah Aceh Tengah melalui jalan-jalan kecil yang jarang dilalui kendaraan..
“Hasil koordinasi kita dengan para relawan desa, terpantau adanya pendatang dari Sumatera Utara yang tidak melewati jalan yang ada pos pemeriksaan. Mereka menggunakan jalan-jalan kecil dengan menyewa kendaraan roda dua untuk masuk ke wilayah kabupaten Aceh Tengah” kata Yunasri.
Yunasri menyebutkan, petugas dibantu relawan desa, berhasil mengamankan 29 orang pendatang, 26 diantaranya berasal dari provinsi Sumatera Utara dan mereka tidak membawa surat keterangan bebas covid dari daerah asal mereka.
“Kita sudah lakukan pengecekan, ada 29 orang masuk secara ilegal melalui jalur tikus, 26 diantaranya berasal dari Sumatera Utara yang kita tau merupakan zona merah, mereka juga tidak membawa surat bebas covid baik dari hasil rapid test maupun Swab. Karena mereka tidak memenuhi protokol kesehatan, mereka akan kita pulangkan ke daerah asal mereka” ungkap Yunasri.
Belajar dari pengalaman ini, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Tengah akan terus memperketat jalur-jalur alternatif yang dimungkinkan dimasuki oleh pendatang.
“Mereka sudah mengetahui bagaimana ketatnya proses screening di Aceh Tengah, jadi mereka mau gunakan cara lain agar bisa masuk ke daerah ini tanpa pemeriksaan, tapi kita sudah terlebih dahulu mengantisipasinya dengan melakukan pengawasan ketat jalur-jalur alternatif tersebut” lanjutnya.
Jubir ini juga menjelaskan, menjelang diberlakukannya tatanan kenormalan baru (new normal) di daerah ini, pihaknya berusaha sekuat tenaga mempertahankan status zona hijau dengan zero case (nol kasus positif covid), salah satunya dengan memperketat mobilitas orang dari luar daerah. {}