MERDEKABICARA.COM | Pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum mengalami kerugian yang banyak, ini semua terjadi akibat dampak dari wabah virus COVID-19. yang melanda dunia, begitu juga dengan negara-negara di Asia.
Sepinya pemilik kendaraan yang mengisi tangki BBM menjadi faktor kerugian tersebut, kebijakan pembatasan sosial yang dterapkan otoritas negara setempat meminta masyarakat untuk sementara tidak keluar rumah yang sudah terjadi selama beberapa bulan.
Hal ini mengakibatnya harga BBM mengalami penurunan drastis. Sebelum wabah, harga bensin rata-rata di Amerika Serikat yakni US$2 per galon, atau kurang lebih Rp8.400 per liter. Namun karena tidak ada yang membeli, maka beberapa SPBU menjual bensin dengan banderol US$0,99 per galon atau Rp4.200 per liter.
Di India hal yang sama juga terjadi. Pada awal Maret, harga BBM di Negeri Hindustan sekitar 71 Rupee atau Rp13 ribuan per liter. Memasuki akhir bulan, harganya turun menjadi 69 Rupee atau sekitar Rp12 ribuan per liter.
Situasi terkini di India mulai berangsur normal. Dilansir VIVA Otomotif dari Drivespark, Sabtu 20 Juni 2020, otoritas negara tersebut mulai melonggarkan lockdown, sehingga roda perkenomian kembali berputar. Harga bensin pun mulai dkoreksi kembali oleh pemilik pom bensin..
Menutupi kerugian yang mereka alami selama beberapa bulan, harga bensin di negara tersebut kembali dinaikkan. Uniknya, perubahan harga bensin ini telah dilakukan setiap hari, dan hal itu sudah berlangsung selama 14 hari berturut-turut.
Untuk harga bensin di India rata-rata dijual per hari ini, adalah 78 Rupee atau setara Rp14 ribuan. Perubahan harga dilakukan sedikit demi sedikit, yakni kurang lebih 0,5 Rupee atau Rp100 per harinya.
Sumber: viva