MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Mengantisipasi krisis pangan global yang diprediksikan akan terjadi di akhir tahun 2020. Pemerintah Aceh mengambil langkah melalui Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk mengantisipasinya dengan memperkuat ketahanan pangan mandiri masyarakat Aceh.
Bisnis di sektor perikanan memang cukup menguntungkan, salah satunya bisnis budidaya ikan lele, peternak ikan lele binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh sukses menjadi pengusaha ikan lele dengan omzet yang cukup mengiurkan setiap bulannya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Dr. Ir. Ilyas, MP, mengatakan, DKP Aceh akan melakukan suatu inovasi untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat Aceh, yaitu dengan budidaya ikan lele di halaman rumah dengan mengunakan drum bekas.
“Artinya apabila terjadi krisis pangan kedepan, masyarakat tidak perlu lagi khawatir untuk pemenuhan pangan harian, karena untuk konsumsi ikan harian meraka sudah tersedia di depan rumah,” kata Ilyas.
Pria yang kerap disapa Abi tersebut, menuturkan nantinya DKPA juga akan membagikan bibit ikan lele untuk rumah tangga yang sudah memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele seperti sudah tersedianya kolam ikan atau drum untuk budidaya ikan lele.
“Jadi ada inovasi kami dalam bentuk biofloc mini, nanti kami akan membagikan bibit ikan lele bagi masyarakat di gampong, untuk gampong yang memiliki kolam besar itu juga kita akan sebarkan bibit ikan lele. Setidaknya jika terjadi krisis pangan minimal masyarakat bisa memancing di kolam yang ada di kampung,” ujarnya.
Efrani salah satu satu peternak ikan lele binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh hanya dengan bermodalkan kolam, bibit, dan pakan hasil bantuan DKP Aceh, dirinya berhasil mengembangkan bisnis lelenya hingga menghasilkan omzet puluhan juta setiap 2 bulannya, dengan sistem panen selektif. Pasalnya tingkat konsumsi ikan lele di kalangan masyarakat Aceh tergolong tinggi. Terbukti permintaan pasokan ikan lele darinya selalu ramai tidak pernah sepi .
Pria kelahiran Aceh Utara ini memulai bisnis budidaya ikan lelenya dikawasan padat penduduk Gampong Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar dengan menggunakan metode budidaya yang tak biasa. Ia mengembangkannya menggunakan teknik budidaya ikan kolam biofloc padat tebar.
Ia mengaku sudah menggeluti budidaya ikan lele dengan teknik biofloc ini sejak akhir tahun 2019, DKP Aceh lah yang memperkenalkan teknik biofloc padat tebar tersebut dan langsung jatuh cinta dengan bisnis yang ia geluti selama 8 bulan terakhir ini.
Saat ini, Erfani sudah memiliki 12 kolam ikan lele, 8 diantaranya merupakan hasil bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh. Kini ia mengembangkannya bersama kedua karyawannya yang selalu membantunya dan siaga panen setiap harinya dengan metode panen selektif.
“Alhamdullillah budidaya ikan lele saya dengan teknik biofloc ini saya sudah bisa mengaji karyawan saya sebulan 1.5 juta, dan saya juga berterima kasih kepada DKP Aceh yang sudah membimbing saya untuk berternak lele ini,”jelasnya. {}