MERDEKABICARA.COM | BENER MERIAH – Kawasan dataran tinggi sangat strategis bagi pengembangan lahan pertanian. Tipografis wilayahnya adalah daerah yang berhawa sejuk sangat berpotensi menjadi sebagai kawasan agrobisnis dan agrowisata.
Kecamatan Pintu Rime Gayo di Kabupaten Bener Meriah telah menarik investor dari berbagai negara untuk menjalin kerjasama dalam mengembangkan berbagai komoditi yang berorientasi ekspor.
Camat Kecamatan Pintu Rime Gayo, Eddy Irwansyah, pada Rabu, mengatakan, melihat dari tipografi dan suhu, Kecamatan Pintu Rime Gayo bisa menjadi surganya kawasan agrobisnis dan agrowisata. Karena sumber daya alam yang dimilikinya sangat mendukung untuk pengembangan kedua sektor itu.
Dirinya menambahkan, dari keterangan Tim Survei Pisang Cavendish, di Bener Meriah ini khususnya Kecamatan Pintu Rime Gayo, menjadikan kecamatan ini nomor satu dari 13 daerah yang telah di survei untuk pengembangan pisang Cavendish.
“Mereka telah menunjuk daerah ini untuk pengembangan pisang Cavendish,” ujar Camat Eddy.
Selain itu lanjut Eddy, Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Pertanian juga telah menyepakati kerjasama dengan Natgreen Prancis untuk pengembangan budidaya nilam.
Selain komoditi tersebut, ternyata Pintu Rime Gayo juga sangat cocok untuk pengembangan budidaya bawang merah, dan juga pengembangan budidaya jeruk, papar Eddy Irwansyah.
Dari sisi pengembangan agrowisatanya, Pintu Rime Gayo juga sangat berpotensi. Dimana di daerah ini telah memiliki wisata air yaitu wisata arung jeram yang berada di DAS Peusangan, dan juga terdapat air terjun.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Bener Meriah Ir Abadi memaparkan bahwa di Kecamatan Pintu Rime Gayo banyak potensi komoditi yang berorentasi ekspor yang telah dilirik oleh investor luar untuk dikembangkan.
Seperti pengembangan pisang Cavendish, Pemkab Bener Meriah telah berkerjasama dengan Great Giant Pine Aple. Selain itu juga telah berkerjasama dengan Natgreen Prancis pengembangan komoditi Nilam, jelasnya.
“Kita juga sedang mengupayakan kerjasama dengan PT. Indo Wooyang Korea untuk komoditi dan pengolahan Sweet Potaoes atau ubi jalar,“ pungkas Ir Abadi. {}