MERDEKABICARA.COM | SUBULUSSALAM – Anggota DPR RI Nasir Jamil, S. Ag. M. Si menegaskan bahwa Forkopimda berperan dalam memperkuat kinerja Pemerintah Daerah, hal tersebut dikatakannya dihadapan Forkopimda dan pejabat Satuan Perangkat Kota saat kunjungan resesnya di Kota Subulussalam, bertempat di Pendopo Walikota Subulussalam, senin kemarin.
Mengawali sambutannya Nasir Jamil menyebutkan pada saat di Komisi II DPR-RI ketika awalnya dulu Kota Subulussalam masih statusnya Kecamatan mengajukan pemekaran dari Kab. Aceh Singkil. Para pejuang pemekaran datang ke Jakarta di Komisi II, ucapnya.
Maka saya pun tentunya ikut andil dalam pemekaran Kota Subulussalam katanya sambil ketawa. Tentu perjuangan mereka membawa hasil adanya pemekaran Kota Subulussalam saya lihat lebih maju dan berkembang dari sebelum pemekaran.
Inilah tujuan dari pemekaran untuk memajukan suatu daerah, sebutnya. Riak-riak politik itu adalah hal yang biasa, ada buzzer – buzzer yang selalu memanfaatkan momen tertentu untuk melakukan destruktif.
Maka kolaborasi dan sinergitas Forkopimda itu penting untuk mengantisipasi perilaku mereka yang bisa menggangu stabilitas daerah. Kalau Forkopimda kuat dan sinergitas maka warga pun akan semangat, ungkap Nasir Jamil.
Politikus PKS tersebut memuji langkah Kota Subulussalam dalam menangani wabah Covid-19 di Aceh, sebagai pintu gerbang Aceh tentu Kota Subulussalam berperan penting dalam menangkal dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh.
Yang sangat menakjubkan dari upaya pencegahan dan memutus mata rantai adalah memperkuat pemeriksaan perbatasan salaah satunya, dan yang lebih hebat lagi Kota Subulussalam mampu menyediakan warga pendatang ditempat disalah satu hotel ternama yakni Hotel Hermes One, katanya.
Bayangkan sekelas Kota Subulussalam bisa dan mampu melayani warganya diinapkan di hotel tentu ini adalah pelayanan terbaik pemerintah kota kepada warganya, pungkasnya.
Kinerja dan upaya penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Kota Subulussalam telah membantu Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat tentunya.
Dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 Pemerintah Pusatpun telah melakukan berbagai kebijakan dan nampaknya New Normal pun menjadi pilihan. New Normal bukanlah normal seperti biasa namun tetap menjaga protokol kesehatan, sebutnya.
Wabah Covid-19 telah menjadi pandemi dunia dan belum tahu kapan akan berakhir, setiap daerah pasti berbeda – beda status yang diterimanya ada daerah zona hijau, zona merah dan zona hitam.
Saya mendengar informasi Kota Subulussalam adalah zona hijau, meskipun demikian setiap kali kita akan memasuki daerah maka kita sebagai umat islam tentu harus berdoa kepada Allah untuk keselamatan dan kesehatan dari marabahaya, inilah senjata utama kita yakni doa. Kita harus tetap optimis bahwa Allah lah yang memberikan manfaat dan mudhorot, maka kita perlu percaya dan yakin kepada Allah SWT, pintanya.
Sementara itu Walikota Subulussalam H. Affan Alfian dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran anggota DPR RI Bapak Nasir Jamil di Kota Subulussalam.
Walikota juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan Pemko dalam menangani wabah Covid-19 sebagai pandemi dunia. Dikatakannya sejak awal penanganan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam telah melakukan upaya pencegahan melalui sosialiasasi, penyemprotan disinfektan.
Juga melakukan pemeriksaan warga yang keluar masuk dari ke Kota Subulussalam, pemeriksaan di perbatasan daerah Provinsi Aceh –Sumut dan antar daerah yang berbatasan dengan Kota Subulussalam.
Upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 termasuk, Pemko juga menyiapkan karantina khusus di Hotel Hermes One, dan memberikan bantuan kepada warga Kota Subulussalam. Semua stakeholder ikut berperan dalam penanganan Covid-19 di Kota Subulussalam, tuturnya. {}