MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Banyak kabar tentang RT (Rapid Test) atau tes cepat COVID-19 di media massa atau media sosial. Tes cepat bertujuan untuk deteksi dini kasus COVID-19 sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus.
Yang Anda perlu diketahui tes cepat hanya untuk orang berisiko, yaitu yang pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah berada di negara/ wilayah yang dengan penularan lokal DAN memiliki gejala seperti demam atau gangguan sistem pernapasan (pilek/ sakit tenggorokan/ batuk).
Jadi, tak perlu tes cepat jika Anda sehat dan tak pernah kontak orang sakit COVID-19 atau berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal COVID-19.
Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya.
OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.
ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu
Orang demam (≥380C), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk DAN
dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah
Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat) DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal
Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
Apa saya perlu tes COVID-19? Apa yang perlu dilakukan jika sakit? Apa yang boleh saya lakukan selama bekerja, belajar dan beribadah di rumah ?
Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya.
OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.
ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu
Orang demam (≥380C), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk DAN
dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah
Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat) DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal
Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
Isolasi diri
Jika mengalami gejala ringan (demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat atau rasa lelah), tinggallah di rumah. Jangan ke mana-mana. Beristirahatlah di kamar tersendiri yang berbeda dengan anggota keluarga lainnya. Pantau perkembangan kondisi Anda dan minum air yang cukup. Hanya orang dewasa sehat yang merawat dan mereka harus cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memasuki kamar Anda.
Gunakan masker dan pastikan mulut, hidung dan dagu tertutupi. Bila ada orang yang membantu Anda di rumah, dia pun harus menggunakan masker.
Untuk memakai masker, perhatikan hal-hal berikut:
Selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum memasang masker
Selama memakai masker, jangan dilepas dan pasang kembali
Jangan menyentuh masker yang Anda pakai. Kalau tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
Setelah terasa lembab/ basah, ganti yang baru. Buka masker dengan cara melepaskan talinya. Jangan memegang permukaan depan masker
Segera buang ke tempat sampah tertutup
Ingat, masker hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai berkali-kali
Gunakan peralatan makan, mandi dan sprei yang berbeda dengan anggota keluarga lain. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Bersihkan benda yang sering tersentuh tangan seperti gagang pintu, meja dan lain-lain dengan cairan disinfektan. Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan anggota keluarga lainnya.
Ingat, rumah sakit hanya untuk orang sakit parah jadi jangan pergi ke sana kecuali mendesak, misalnya kondisi kesehatan memburuk (demam tinggi dan kesulitan napas). Kontak segera fasilitas layanan kesehatan bila itu terjadi.
Kalau Anda harus ke Rumah Sakit, jangan ajak anak-anak. Minta 1 atau 2 orang kerabat untuk mengantar. Sebisa mungkin, jangan gunakan kendaraan umum untuk ke fasilitas layanan kesehatan dan di sana selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan siapapun. Ambil kesempatan untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (alkohol minimal 60%).
Jika harus belanja, perhatikan ini
Saat ini pemerintah menyarankan membatasi kontak antar warga, sehingga sekolah ditutup dan sebagian besar pekerja melakukan tugasnya dari rumah.
Batasi pergi belanja makanan atau kebutuhan penting. Pilih satu orang di keluarga untuk belanja dan jangan pilih orang yang berisiko (orang lansia – lanjut usia atau yang sakit kronis atau menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes)
Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan orang lain saat berada di pasar atau tempat belanja. Saat kembali, langsung cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
Bila tetangga-tetangga membutuhkan pertolongan dan Anda sanggup, tawarkan diri menerima titipan belanja.
Mohon diingat, situasi ini hanya sementara dan bila semua orang tetap tinggal di rumah, wabah semakin cepat berakhir. Kalau kita melindungi diri, berarti kita melindungi sesama. {}
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, MSi mengikuti Rapat Koordinasi…
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menghadiri acara…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pewarta Pase Badminton Club (PPBC) siap mengelar turnamen tahunan PPBC Cup…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP)…
Merdekabicara.com, Redelong-- Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Cawagub Paslon 01, HM Fadhil Rahmi Lc MAg…