MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Selama 2 minggu, terhitung mulai Senin 16 Maret 2020, Pemerintah Aceh meliburkan seluruh sekolah yang ada di bawah kendalinya. Ini semua dilakukan hanya untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia. Maka dari itu, peran para orangtua diimbau untuk dapat mengontrol anak-anaknya selama libur sekolah 14 hari.
Jubir Pemerintah Aceh terkait penanganan Covid-19, Saifullah Abdulgani, menjelaskan, 14 hari itu diharapkan mampu menghentikan mata rantai dan laju penularan covid-19, waktu 14 hari adalah standar yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO, 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan.
“Bila seseorang kontak dengan siapapum dan apapun yang bisa menginfeksinya Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal. Jika tidak terjadi apa-apa, maka orang itu dipastikan aman dari virus Covid-19. Plt Gubernur Aceh juga juga menyarankan, bila ini semua akan berhasil maksimal, untuk sementara ini semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing dan tidak berpergian selama 14 hari itu,” ujar pria yang akrab disapa SAG itu.
Waktu 14 hari itu, sangat berguna untuk saling memantau jika ditemui orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan covid-19.
“Sebab itu, Pemerintah Aceh mengimbau kepada para orang tua siswa untuk mendukung dengan terus memantau aktifitas anak-anaknya saat libur, jangan membiarkan sang anak bebas berkeliaran di tempat umum seperti warkop, cafe, mall, arena bermain dan tempat lainnya kecuali untuk hal yang sangat mendesak,” ujar Saifullah.
“Tanpa kerjasama orangtua dan masyarakat, maka libur sekolah yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 tentu tidak akan berarti atau sia-sia”, paparnya.
Jubir juga mengatakan, kekhawatiran sejumlah pihak dengan jumlah anak-anak usia sekolah yang berkeliaran di pusat keramaian maka kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah di semua tingkatan justru akan menjadi permasalahan karena berkeliarannya anak usia sekolah tanpa ada pengawasan dari orang tua. {}