MERDEKABICARA.COM – Jernang merupakan kelompok tanaman rotan yang hidup di kawasan tertentu. Di bagian dunia yang lain, jernang disebut sebagai Dragon Blood.
Serbuk Jernang diambil dari selaput luar buah jernang. Serbuk tersebut mengandung 11 % zat Dracorese, 56% dracon resiolanol, 2,5 % draco alban da sisaya adalah zat asam benzoat dan zat asam bensolaktat.
Serbuk jernang digunakan sebagai bahan pewarna, seperti warna keramik, marmer, cat, dan bahan baku lipstik. Jernang juga berguna untuk bahan baku untuk kesehatan, seperti obat diare.
Harga buah jernang antara 200 ribu rupiah hingga 600 ribu rupiah per kilogram. Harga sangat tergantung pada usia buah. Usia buah dua bulan adalah yang paling murah, sementara buah yang berusia sepuluh bulan adalah yang tertinggi.
Baca juga || BPP Syamtalira Bayu Kembangkan Padi Lokal Tidak Gunakan Pupuk
Baca juga || Terancam Punah, Pemkab Upayakan Pelestarian Jeruk Kelele Asli Gayo
Namun yang paling mahal adalah buah jernang yang telah diolah menjadi resi atau serbuk, harganya mencapai 2 juta rupiah per- kilogramnya.
Bibit jernang dapat diambil di hutan belantara, yaitu bibit yang tumbuh secara liar dari buah tua yang jatuh dari pohon induk.
Cara lainnya adalah dengan cara menumbuhkan atau menyemai buah yang sudah berumur sekitar satu tahun. Cara menyemainya tidak teralu sulit, namun membutuhkan waktu yang cukup lama agar menjadi kecambah.
Saksikan video tutorial menyemai bibit jernang di link dibawah ini.
VIDEO TUTORIAL BUDIDAYA JERNANG VARITES GADING
Jernang tumbuh baik di tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan India. Di Indonesia, Jernang terdapat di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Sumatra terdapat di Aceh, Jambi , Sumatra Selatan dan Riau.
Sementara di Pulau Kalimantan, Jernang terdapat di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Namun Jernang sangat sulit ditemukan di Pulau Jawa.