MERDEKABICARA.COM | PALESTINA – Juru bicara Kepresidenan Negara Palestina Nabil Abu Rudeineh meminta semua duta besar negara-negara Arab dan Muslim yang diundang ke upacara tersebut untuk tidak hadir, lansir kantor berita Palestina WAFA.
Pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan rival politiknya Benny Gantz pada Selasa.
Trump mengatakan dia yakin rencana perdamaian itu bisa berhasil dan menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan Palestina secara singkat tentang hal itu.
Media Israel, Saluran 12 dan 13, mengatakan rencana Trump akan mengakui kedaulatan Israel atas hampir semua permukiman di Tepi Barat, yang ilegal menurut hukum internasional.
Pengakuan itu akan secara efektif memindahkan perbatasan Israel yang diakui AS lebih jauh ke timur memasuki wilayah Palestina dan kedaulatan Israel akan diakui atas seluruh Yerusalem, yang diharapkan Palestina menjadi ibu kota negara.
Rencana itu juga akan mengakui negara Palestina yang didemiliterisasi di kemudian hari, tetapi para pejabat Palestina kemungkinan besar tidak akan menerima rencana itu.
Menurut Channel 12, rencana tersebut akan menuntut perlucutan senjata Hamas dan pengakuan Palestina atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sumber: aa