Categories: Sosmas

Komersialisasi Sistem Pemantau Hujan LAPAN

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – LAPAN jalin perjanjian lisensi dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI), hal ini sebagai upaya untuk memperluas pemanfaatan serta komersialisasi sains dan teknologi penerbangan dan antariksa. Penandatangan kesepakatan kerja sama ini dilakukan oleh Ir. Halimurrahman, MT Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dengan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Otong Lip di Balai Pertemuan Dirgantara Kantor LAPAN Pusat, Jumat (13/12).

Perjanjian lisensi ini dituangkan dalam naskah Komersialisasi Sistem Pemantau Hujan (Santanu) dan berlaku selama 5 tahun. Turut serta menyaksikan Kepala LAPAN, Prof Dr Thomas Djamaluddin bersama Plt. Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer, Dr.Orbita Roswintiarti.
Prof Thomas menyampaikan bahwa “kegiatan ini harus dapat memacu inovasi serta kolaborasi dalam mewujudkan kegiatan komersialisasi keantariksaan. Hal ini sesuai dengan tugas LAPAN dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Sebelum penandatanganan perjanjian lisensi Santanu antara LAPAN dan PT INTI, keduanya telah melalui beberapa tahap proses seperti pembahasan perjanjian lisensi dan valuasi, identifikasi KI (data teknis dan keuangan) data BMN serta peluang pasar di PSTA, dan intermedasi Kekayaan Intelektual Radar Hujan Santanu untuk menghitung besaran persentase royalti yang akan diterima.
Dalam perjanjian ini LAPAN melalui PNBP PSTA akan menerima pembayaran sekali dalam setahun yang didasarkan pada berita acara kesepakatan hasil penjualan. PT INTI nantinya akan membayar lisensi dan royalty sebesar 6,04% dari hari jual per unit Rp. 230.000.000 yang langsung disetorkan ke kas negara melalui bank persepsi yang ditunjuk.
LAPAN memiliki sistem pemantauan hujan (Santanu) berbasis radar hujan yang dimodifikasi dan dikembangkan dari radar kapal sehingga memiliki biaya yang rendah. Santanu dapat memberikan data hujan dengan pemukhtarian data dan informasi setiap 2 menit. Radar ini ditujukan untuk mendukung sistem peringatan dini cuaca ekstrim. (FS)

Recent Posts

Belum Tersentuh Bantuan, PT Bapco Datang Bawa Bahan Makanan ke Desa yang Hampir Dilupakan

Merdekabicara.com - Aceh Utara | Musibah yang menimpa Aceh di Minggu terakhir bulan November yang…

1 hari ago

PT SAG Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Bencana 2025: “Kami Bantu Saudara Kami”

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | Di tengah suasana sibuk para relawan di pendopo bupati Aceh…

2 hari ago

WA Group The Light From Pase Hadir untuk Korban Banjir Aceh Utara

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA - Di tengah luka dan kepenatan yang ditinggalkan banjir besar di…

4 hari ago

Banjir Melumpuhkan Aceh Utara, KPA Bergerak Cepat Kirim Medis & Bantuan Darurat

MerdekaBicara.com - Aceh Utara |Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe Teungku Keuramat, Daerah Teungku Syik Di…

6 hari ago

Kapolres Pidie Salurkan Bantuan Akpol 2005 untuk Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Pidie

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005 mengirimkan sejumlah bantuan untuk masyarakat di…

1 minggu ago

Aceh Bagian Tengah Lumpuh, AHY dan Iftitah Bawa 30 Ton Beras dari Presiden Prabowo

MerdekaBicara.com - Takengon | Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)…

1 minggu ago