• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Mei 21, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Nasional

BATAN Teliti Nanofluida untuk Pendingin Reaktor Nuklir

7 Desember 2019
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | BANDUNG – Pembangkit listrik tenaga nuklir hingga kini belum kunjung terwujud di Indonesia. Meski demikian, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka penguasaan teknologi, salah satunya penguasaan teknologi keselamatan reaktor nuklir dengan meneliti fluida pendingin baru, yakni nanofluida. Hal ini disampaikan peneliti Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN, Dani Gustaman Syarif, saat ditemui di ruang laboratorium kerjanya, di Kawasan Nuklir Bandung, Jumat, (06/12).

Hasil riset Dani yang baru dikukuhkan sebagai profesor riset pada November lalu ini menunjukkan, nanofluida memiliki konduktivitas termal atau kemampuan untuk menghantarkan panas yang lebih baik dibandingkan dengan fluida pendingin konvensional, seperti air.

“Dengan adanya nanopartikel di dalamnya, nanofluida memilik konduktivitas termal yang lebih baik daripada fluida dasarnya, dalam hal ini air,” jelas Dani.

Selama ini, reaktor nuklir menggunakan air sebagai penghantar panas sekaligus pendingin dalam reaktor. Berbagai cara dilakukan untuk mencari konduktivitas termal fluida yang lebih besar, seperti memperluas permukaan pipa-pipa atau memberi tekanan lebih tinggi sehingga kecepatan airnya lebih besar, namun masih dinilai tidak ekonomis, sehingga dinilai perlu untuk memperbaiki karakteristik fluida dasar itu sendiri, dengan mengembangkan nanofluida.

Menurutnya,  nanofluida dapat digunakan pada 4 bagian reaktor nuklir, yakni sebagai pendingin primer, pendingin sekunder, pendingin untuk ECCS (Emergency Core Cooling System) dan RVCS (Reactor Vessel Cooling System).

“Beberapa literatur menyebutkan, nanofluida memiliki kemampuan konduktivitas termal lebih besar hingga 40 persen daripada konduktivitas fluida dasar seperti air, sehingga bisa meningkatkan efisiensi dari sisi ekonomi,” terangnya.

Nanofluida dapat dbuat dari berbagai bahan nanopartikel seperti logam, keramik, dan karbon, dengan menggunakan berbagai fluida dasar seperti air, etilen glikol, minyak, dan lain-lain. Namun menurut Dani, yang paling menjanjikan adalah penggunaan nanopartikel dari bahan keramik karena bahan awalnya (raw material) tersedia berlimpah di Indonesia.

Penelitian nanofluida di dunia bukanlah hal baru, nanofluida pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1995. Negara lainnya seperti Korea dan Malaysia juga meneliti nanofluida untuk reaktor nuklir.

Meski berpotensi meningkatkan nilai ekonomi dan keselamatan, nanofluida yang diteliti Dani baru mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 3, sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Nanofluida juga diperlukan di dunia industri seperti otomotif ataupun industri lainnya yang menggunakan sistem perpindahan panas.

“Nanofluida berpotensi besar dimanfaatkan di sistem pendingin sekunder, ECCS, dan RVCS, sedangkan untuk pendingin primer butuh kajian lebih lanjut. Namun secara paralel, nanofluida juga berpotensi untuk dimanfaatkan masyarakat, seperti di industri otomatif atau pupuk. Karena itu, diperlukan kerja sama dengan pihak swasta atau industri untuk menegembangkan nanofluida ini hingga dapat mencapai TKT 6 atau 7,” pungkasnya.

SendShareTweet
Next Post

Walikota: Jamaah di Minta Amalkan Isi Ceramah UAS

Rekomendasi

Mentan: Stok Beras Hingga Akhir Juni Capai 7,49 Juta Ton

5 tahun ago

Polres Pidie Ungkap Motif Pelaku Bunuh Isterinya di Titeu

1 tahun ago

Trending

  • Resmikan 32 Puskesmas di Aceh Utara Menjadi BLUD, Ini Pesan Ayahwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penggelapan Bea Lelang FIF Lhokseumawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Program Rekrutmen bagi Lulusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayah Wa Soroti Kinerja Pasif KADIN Aceh Utara dan Minta Lebih Proaktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Diminta Tindak Tegas Asuransi Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In