• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Juni 19, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Sosmas

Ekonom: Biaya Produksi Ayam Lokal Mahal

17 Agustus 2019
Reading Time: 2 mins read
A A
Ilustrasi

Ilustrasi

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Dibukanya keran impor daging ayam asal Brasil perlu diantisipasi pemerintah. Salah satu antisipasinya adalah dengan memperkuat rantai produksi yang efisien dan kompetitif, sebab sejauh ini ongkos produksi ayam lokal jauh lebih mahal dibandingkan di Brasil.

Ekonom dari Institute dor Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyampaikan, biaya produksi ayam lokal lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan biaya produksi ayam Brasil. Di Brasil, kata dia, biaya produksi hanya menyentuh level Rp 9.400 per kilogram (kg), sedangkan di Indonesia masih Rp 18 ribuan.

“Jadi masih jauh lebih tinggi (ongkos produksi) di Indonesia, dua kali lipat,” kata Rusli saat dihubungi Media, Jumat (16/8).

Belum lagi, kata Rusli, harga jual daging ayam di Indonesia pun tinggi. Dia mencontohkan, harga daging ayam di Jakarta saja saat ini dalam bentuk ayam sembelih berada di kisaran harga Rp 37 ribuan. Untuk itu, kata dia, pemerintah perlu memperhatikan efisiensi ongkos produksi.

Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga daging ayam ras segar berada di kisaran harga Rp 23.300-Rp 39.250 per kg. Tercatat, harga terendah mayoritasnya tersebar di sejumlah wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Sedangkan di sejumlah wilayah timur Indonesia, harga daging ayam ras segar cenderung tinggi merata.

Sebagai catatan, Brasil memenangkan sengketa dagang kebijakan impor Indonesia di World Trade Organisation (WTO) baru-baru ini. Kemenangan tersebut bermula pada 2014 di mana Brasil melaporkan kebijakan impor Indonesia di WTO, dan pada 2017 Brasil memenangkannya.

Sehingga mau tidak mau Indonesia perlu membuka keran impor ayamnya. Karena tak kunjung dibuka, persoalan ini kembali diseret di 2019 sehingga pemerintah pada akhirnya membuka keran impor tersebut. Sikap terdesak ini dinilai Rusli perlu dijadikan pelajaran bagi pemerintah dalam menyikapi iklim perdagangan internasional, salah satunya dengan menyiapkan sisi penguatan produksi dalam negeri.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi menyebutkan, saat ini produksi ayam nasional sudah berlebih atau oversupply. Berdasarkan catatannya, terdapat produksi anak ayam lokal sebesar 62 juta ekor per minggu sedangkan kebutuhan konsumsi hanya sebesar 56 juta ton per minggu.

Dengan realita tersebut, pihaknya menolak tegas kebijakan impor ayam Brasil digulirkan karena bakal menggerus pendapatan peternak lokal. Sedangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, pihaknya justru bakal mengekspor ayam lokal yang dinilai surplus. Tak hanya itu, Amran juga mengklaim harga ayam lokal cukup kompetitif bersaing di kancah global.

Meski tak menjelaskan secara detail ongkos produksi ayam lokal, Amran mengklaim harga produksi sudah cukup ditekan sehingga peternak sudah dapat untung.

“Peternak sudah dapat untung, kita ekspor,” ujarnya.

 

Sumber  : Republika.co.id

SendShareTweet
Next Post

Polda Aceh Usut Tuntas Kericuhan dan Pemukulan di DPRA

Rekomendasi

Positif Covid-19 Naik 496 Orang, Pasien Sembuh Meningkat Jadi 4.324

5 tahun ago

Tim Gabungan Temukan Korban Hanyut di Sungai Pandan Aceh Tamiang

4 tahun ago

Trending

  • Aktivis Tuding Politisi Yahdi Hasan Sumber Kehancuran Partai Aceh Wilayah Tengah Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Petani Aceh Utara Gagal Ke Sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara Sidak Pelayanan Puskesmas Simpang Keuramat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Satya Agung Klarifikasi Terkait Pemberitaan di Media Online, Ini Penjelasannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Bendungan Krueng Pase, Ayah Wa: Desember Sudah Dapat Digunakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In