MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Mereka para pengguna media sosial yang berlebihan dapat memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental, terutama perempuan muda Indonesia yang ternyata merupakan pengguna mayoritas medsos. Mereka dinilai memiliki budaya koneksi, interaksi dan relasi yang berbeda karena lahir di era digital.
Psikolog Vera Itabilina menerangkan, media sosial bisa menjadi platform yang baik jika digunakan secara tepat dan tidak berlebihan. Di era digital ini, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari medsos, seperti menampilkan identitas, ekspresi diri, membangun komunitas, dan mendapatkan dukungan emosional. Tapi jika terlalu berlebihan menggunakannya akan mempengaruhi produktivitas dan kesehatan mental.
“Kesehatan mental di sini dapat diinterpretasikan bahwa usia muda memiliki tendensi untuk melakukan yang dinamakan pembandingan sosial. Pembandingan sosial ini mereka akan cenderung melihat orang lain lebih dari dirinya menyebabkan timbulnya rasa tidak percaya diri,” papar Vera Itabilina saat acara peluncuran Marina Beauty Journey 2019 di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Sebaiknya, lanjut Vera, media sosial digunakan dalam batas wajar dan tentunya diberi waktu. Intensitas tinggi sangat membahayakan dan mengurangi produktivitas kita saat bekerja ataupun beraktivitas.
“Lalu, ketika penggunaan media sosial mengganggu jam istirahat, jam makan atau jam aktivitas biasanya, bisa dikatakan itu sudah berlebihan dan akan mempengaruhi produktivitas. Misalnya, ketika jam tidur terganggu, badan kurang istirahat sehingga keesokan harinya beraktivitas kurang optimal karena kelelahan atau ketika jam kerja membuka media sosial terlalu sering, fokus jadi terganggu,” pungkasnya.
Sementara, Llia selaku penulis dan pengusaha Co-Founder dan CMO Storial.co mengatakan bahwa tantangan terbesar yang paling nyata di era digital ini adalah distraksi oleh teknologi, banyak pesan atau email yang harus dibalas, notifikasi dari banyak aplikasi yang diinstal yang tanpa disadari merebut perhatian.
“Saya menyiasati tantangan ini dengan mengatur waktu dalam menggunakan teknologi. Biasanya, pagi hari saya gunakan untuk fokus berkarya, baru agak siang ke sore, saya bisa kembali menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dan berinteraksi,” ungkap Llia.
Sumber : Wartaekonomi.co.id