MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Penjabat Bupati Aceh Utara diwakili oleh Pj Sekda Dayan Albar, SSos, MAP, meresmikan dimulainya pembangunan rumah layak huni tahan gempa untuk warga dhuafa, Selasa, 27 Februari 2024.
Kegiatan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah milik Jamaliah Ali bertempat di Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya. Pembangunan rumah tersebut didanai secara kolaborasi antara Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara, NGO Islamic Relief, dan relawan pegiat sosial masyarakat.
Selain Pj Sekda Dayan Albar, acara itu turut dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) Islamic Relief Indonesia Nanang Sumanadirja, Plt Asisten II Setdakab Syamsul Rizal, ST, MAP, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd, Kabag Kesra M Dahlan, SE, Kabag Humas Muslem Araly, SSos, MM, Camat Baktiya Saifullah, SSos, para pejabat Muspika Baktiya, Imum Mukim Tgk A Hanan, aparatur Gampong Matang Kumbang, serta aktivis sosial masyarakat Edi Fadhil dan Tgk Akmal Biara.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara Rachmat Setiadi, ST, MAP, mengatakan pembangunan rumah layak huni itu direncanakan dengan anggaran Rp.82 juta per unit, dengan rincian bantuan dari Baitul Mal sebesar Rp.15 juta dan dari Islamic Relief Rp.67 juta.
“Lokasi rumah yang kita bangun tersebar di beberapa kecamatan, dengan jumlah semuanya sebanyak 14 unit rumah. Sebelumnya telah disurvei langsung oleh Tim Islamic Relief. Kita mulai pembangunannya rumah milik ibuk Jamaliah Ali di Kecamatan Baktiya hari ini, begitu juga untuk 13 unit lainnya yang ditargetkan selesai semuanya sebelum pertengahan tahun ini,” ungkap Rachmat.
Chief Executive Officer NGO Islamic Relief Indonesia Nanang Sumanadirja dalam laporannya antara lain mengatakan bantuan tersebut berasal dari warga muslim Australia, yakni berupa infaq dan zakat. Pihaknya menyampaikan apresiasi atas dimulainya pembangunan rumah layak huni tahan gempa untuk masyarakat Aceh Utara. “Ini kerjasama aktivis sosial masyarakat, Islamic Relief dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara,” ungkapnya.
Di Aceh Utara, lanjut Nanang, untuk tahap awal ini dibangun 14 unit rumah, dan diharapkan bangunan itu bisa terus berlanjut ke depan. Apalagi dengan adanya kolaborasi pendanaan dari Baitul Mal senilai Rp.15 juta per unit rumah, dan selebihnya ditanggung oleh Islamic Relief.
“Kita juga ada bantuan sosial atau bantuan pendidikan untuk anak yatim, tapi ke Aceh Utara kita belum masuk. Juga ada bantuan ekonomi, kita juga belum masuk. Mudah-mudahan ke depan kita masih bisa terus berkolaborasi untuk pemberdayaan dan kemaslahatan ummat,” kata Nanang.
Pj Sekda Kabupaten Aceh Utara Dayan Albar dalam sambutannya mengatakan atas nama Pemkab Aceh Utara pihaknya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan oleh Islamic Relief kepada masyarakat Aceh Utara.
“Kalau kita harapkan semata-mata dari anggaran APBK di Aceh Utara ini sangat minim sekali yang bisa kita bantu masyarakat. Makanya dengan adanya bantuan-bantuan seperti yang hari ini diberikan oleh Islamic Relief kami sangat berterimakasih, kami sangat bersyukur,” ungkap Dayan.
Dayan mengatakan Pemkab Aceh Utara juga sangat mengarapkan bantuan bentuk lainnya melalui program-program yang ada pada Islamic Relief, seperti program bidang pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan untuk anak yatim, dan program sosial lainnya. Hal ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh Utara.
Bahkan bantuan rumah layak huni itu diharapkan bisa ditambah jumlahnya pada waktu-waktu ke depan. “Sebab wilayah Aceh Utara sangat luas, terluas di Provinsi Aceh, baik jumlah kecamatan maupun jumlah penduduknya, bahkan jumlah desa merupakan terbanyak di Indonesia. Jumlah penduduk miskin juga cukup banyak. Program Islamic Relief ini sangat membantu bagi Pemerintah Daerah, juga masyarakat. Kami sangat bersyukur,” kata Dayan. {}