MEEDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, menggelar rapat khusus dengan jajaran pejabat Forkopimda membahas sejumlah isu strategis menjelang tutup tahun 2022, di antaranya terkait dengan perayaan Natal dan tahun baru.
Rapat yang digelar di pendopo Bupati pada Rabu, 21 Desember 2022 itu turut dihadiri oleh seluruh pejabat Forkopimda, para Kepala SKPK, para Camat, Kabag, dan para pimpinan sejumlah instansi vertikal serta pimpinan BUMN dalam Kabupaten Aceh Utara. selain membahas isu jelang Natal dan tahun baru, juga dibicarakan terkait penanganan bencana banjir, serta persoalan stunting dan vaksin polio.
Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, dalam arahannya mengatakan dalam menghadapi perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) dibutuhkan kerja kolaboratif dan kerja team work yang kuat. Hal itu sesuai dengan arahan dari Pemerintah Pusat guna mengantisipasi berbagai situasi dan kondisi yang mungkin terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya antisipasi sejak awal, diharapkan pemerintah dapat mengendalikan dan menjaga tetap kondusif.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bersama dalam menghadapi Nataru, di antaranya dalam menjaga ketertiban jalan negara dan antisipasi macet atau kelangkaan BBM. Juga menyangkut pemantauan di lokasi-lokasi objek wisata. “Ini juga penting ditertibkan pengguna jalan dan parkiran di lokasi, terutama jika kunjungan ke objek wisata membludak,” kata Azwardi.
Selain itu, lanjutnya, juga perlu terus dipantau terkait dengan ketersediaan pasokan sembako di pasar-pasar, juga perlu diantisipasi terjadinya kenaikan harga bahan-bahan pokok tersebut.
Azwardi juga menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama dan saling menghargai. Ini penting sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Menghadapi Natal dan tahun baru kita harus sama-sama siaga dan siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk terjadi di Aceh Utara,” tegasnya.
Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, SIK, pada kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan Operasi Lilin dalam menghadapi Nataru. “Kamis besok apel pasukan di Mapolres Aceh Utara,” kata Riza Faisal.
Disebutkan, umat Kristen di wilayah Aceh Utara cuma ada di Kecamatan Cot Girek. Namun di sana tidak ada upacara pelaksanaan ibadah, mereka nantinya bergabung ke wilayah Lhokseumawe untuk prosesi ibadah Natal.
Kata Riza Faisal, terkait pengamanan objek wisata pihaknya sudah melakukan rapat dengan para pihak untuk antisipasi terkait parkir dan pengunjung yang mandi di laut, di antaranya dengan memasang tanda batas aman di pantai.
Begitu juga terkait dengan ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar, Polres Aceh Utara nantinya akan ikut turun bersama Dinas terkait untuk mengecek ke pasar-pasar. “Ketersediaan BBM juga kami sudah koordinasi dengan SPBU-SPBU dan Depot Pertamina,” ungkapnya.
Sementara Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, SIK, memaparkan bahwa pengamanan gereja pada hari Natal dan tahun baru, teknisnya sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. “Untuk malam tahun baru kita ada dua pos, himbauan juga sudah kami sampaikan, dan himbauan ini kita sebarkan sampai ke gampong gampong,” ungkap Henki.
Pengamanan di lokasi-lokasi objek wisata juga dtitngkatkan. Di antaranya dengan memasang spanduk himbauan untuk masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati saat berada di lokasi kunjungan. “Kawasan wisata Gunung Salak itu juga sudah kita pasang himbauan agar berhati hati, di titik jurang yang rawan kecelakaan juga sudah kami tumpuk tanah timbun,” ungkap Henki.
Lebih lanjut, Henki Ismanto mengharapkan agar petugas dari rumah sakit RSU Cut Meutia, BPBD, dan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta dan Dinas terkait lainnya, agar tetap siaga dan berada di tempat. “Ketika kami butuhkan harus langsung bergerak,” harapnya.
Manager Depot Pertamina Lhokseumawe Feri Saparudin memaparkan bahwa stock BBM untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara tersedia cukup. “Depot Lhokseumawe membawahi tujuh Kabupaten/Kota, artinya 80 persen kebutuhan BBM dipasok dari Depot Lhokseumawe. Kami terus tingkatkan komunikasi sehingga jika ada kelangkaan BBM dapat segera terpantau dan diantisipasi,” kata Feri.
Sementara Yandri Doni dari PT PLN UP3 Lhokseumawe diwakili Manager ULP Lhoksukon menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan gelar anggota dan sudah siap untuk antisipasi menghadapi Nataru. “Tahun 2021 pernah padam di Lhoksukon karena gardu terlalu rendah, sekarang kami sudah naikkan, tinggal progres 10 persen lagi. Namun jika ada gangguan listrik di pedalaman, ini ada sedikit kendala untuk menjangkau ke sana,” ungkap Yandri. {}