MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Pemerintah Aceh perlu mengkaji kembali agar tidak terkesan kerdil dalam pemikiran Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) itu inovasi yang sangat bermanfaat bagi rakyat. Bukankah salah satu bukti daerah makmur dan maju adalah aspek kesehatan yang dilindungi oleh negara atau daerahnya.
Hal tersebut dikatakan Azhari melalui pers rilisnya yang diterima media ini, Jum’at 18 Maret 2022.
Dia juga mengatakan, JKA itu bukan hanya gagasan dalam berpikir saja, tapi juga halnya dengan isi perjanjian perdamaian (MoU Helsinki) kita yang telah sangat lama.
” Jika JKA ditarik kembali dimana kekhususan Aceh. Mana istimewa Aceh. Itu artinya pemerintah sudah memangkas kepentingan – kepentingan Aceh. Baik yang disengaja maupun tidak”, tuturnya.
Azhari menambahkan, kalau ini terjadi, menandakan gendang perang sudah mulai ditabuh kembali, pelan – pelan kekhususan Aceh akan hilang. Padahal dalam penglihatan kita, JKA merupakan salah satu senyuman yang dinikmati langsung oleh masyarakat.
Pemerintah Aceh agar dapat bersikap membantu rakyatnya, terang Azhari.
” Sebaiknya eksekutif dan legislatif duduk kembali mengkaji dan memantau sisi positif dan ajas manfaatnya JKA bagi rakyat Aceh,
JKA bukan hanya soal penganggarannya saja tapi soal dimana titik manfaatnya”, ungkapnya.
Azhari T Ahmadi merupakan anggota legislatif kota Lhokseumawe ini juga menyinggung soal silva yang berkepanjangan di Aceh juga menjadi tolak ukur JKA tidak perlu dihapus, jika ada yang punya kepentingan dalam penganggaran ini kami yakin jiwanya sedang dalam bermasalah baik yang di daerah ataupun kawan – kawan yang di DPRA, yang penganggarannya diatur dalam KUA PPAS Aceh, tutupnya. {}