MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Dua inisiatif Indonesia untuk formulasi strategi regional perikanan skala kecil disahkan dalam pertemuan khusus pejabat tinggi negara-negara ASEAN, Special Senior Officials Meeting of the 42nd Meeting of the ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (Special SOM-42nd AMAF) yang dilaksanakan pada 23 Agustus 2021.
Pengesahan dua inisiatif dalam pertemuan multilateral ini menujukkan komitmen Indonesia dalam upaya menata sektor kelautan dan perikanan dalam negeri menjadi lebih maju. Selain itu sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan stakeholder sektor perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya khususnya yang berskala kecil.
“Dua inisiatif Indonesia yang telah disepakati pada pertemuan ASWGFi ke-29 tanggal 23-24 Juni 2021 disahkan pada pertemuan tersebut. Keduanya yaitu formulasi Strategi Regional dalam rangka mendorong Implementasi FAO Voluntary Guidelines on Small-scale Fisheries (SSF), dan mengajak negara-negara ASEAN untuk mencapai pemahaman bersama dan memberi perhatian pada Small-Scale Aquaculture (SSA),” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Antam Novambar, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Pada pertemuan tersebut, delegasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai instansi pengampu Kelompok Kerja Perikanan (ASEAN Sectoral Working Group on Fisheries/ASWGFi) dipimpin Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Agung Tri Prasetyo dengan dukungan perwakilan unit eselon 1 KKP . Sedangkan pimpinan delegasi Indonesia dalam pertemuan Special SOM-42nd AMAF adalah Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian, Ade Candradijaya, mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, sebagai SOM Leader Indonesia.
Kedua inisiatif Indonesia tersebut menurut Agung, akan termasuk dalam Key Priority Deliverables tahun 2022 dalam forum ASWGFi ke-30, dimana Indonesia mendapat giliran sebagai ketua forum. Momen itu akan dimanfaatkan oleh pihaknya untuk mengemukakan ide dan inisiatif program bersama untuk penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perikanan, khususnya yang berskala kecil.
Selain pertemuan Special SOM-42nd AMAF pada 23 Agustus 2021, delegasi Indonesia juga mengikuti pertemuan Special Senior Officials Meeting of the 20th Meeting of the AMAF Plus Three (Special SOM-20th AMAF Plus Three), serta the Sixth ASEAN-Russian Federation Senior Officials Meeting on Agriculture (6th ARSOMA) pada 24 Agustus 2021, secara daring.
Pertemuan SOM AMAF merupakan forum tingkat pejabat tinggi (SOM Leader) di ASEAN yang menangani bidang pangan, pertanian dan kehutanan, serta perikanan. Pada pertemuan ini negara-negara anggota ASEAN menyampaikan hasil pertemuan tingkat Kelompok Kerja yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pertemuan juga mengesahkan dokumen-dokumen yang telah disepakati di tingkat Kelompok Kerja baik berupa proyek maupun panduan, serta membahas dan mengawal isu-isu terkait yang akan dibahas pada Pertemuan Tingkat Menteri AMAF bulan Oktober mendatang.
Pada pertemuan Special SOM-20th AMAF Plus Three, delegasi KKP turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang yang telah memberikan dukungan pada sektor perikanan khususnya melalui SEAFDEC dan JICA, serta menyambut baik inisiasi 3 proyek Pemerintah Jepang yang akan dilaksanakan melalui SEAFDEC dan JICA. Meliputi ASEAN-JICA Capacity Building Project on IUU Fishing Countermeasures in Southeast Asia; ASEAN-JICA Food Value Chain Development Project; dan Project for Promotion of Sustainable Fisheries in Southeast Asian Region.
“Indonesia mencermati bahwa pelaksanaan proyek tersebut masih akan akan menghadapi tantangan pandemi Covid-19, sehingga diperlukan penyesuaian pembiayaan, dan kolaborasi yang baik antar negara ASEAN agar penyelesaiannya dapat sesuai dengan target waktu yang ditetapkan,” ungkap Agung Tri Prasetyo dalam intervensinya.
Pada the Sixth ASEAN-Russian Federation Senior Officials Meeting on Agriculture (6th ARSOMA), Delegasi Indonesia juga mencermati dan mencatat bahwa ekspor produk ikan beku Rusia merupakan salah satu dari lima komoditas ekspor utama Rusia ke negara ASEAN. Pihak Rusia juga mengharapkan peningkatan kerja sama dengan negara ASEAN melalui pengembangan kapasitas dan riset bersama.
Sebagai informasi, upaya mengawal kepentingan nasional di forum perikanan regional ASEAN sejalan dengan program prioritas KKP 2021-2022 yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Pertama, peningkatan PNBP dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal. {}