MERDEKABICARA.COM | Hadirnya tempat pelelangan ikan (TPI) higienis di kawasan pelabuhan perikanan membawa dampak positif pada kualitas ikan hasil tangkapan nelayan. Ikan yang terjaga mutu, kebersihan dan kesegarannya tentu saja mendapatkan harga jual yang lebih baik.
Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan misalnya, operasional TPI higienis terus dimaksimalkan dengan manggandeng pemerintah daerah sebagai pengelolanya. Sejak 2019 secara bertahap nelayan berangsur-angsur pindah dari TPI lama ke TPI baru, guna mengurai kepadatan bongkar ikan dan mempercepat bongkar ikan untuk menjaga kualitas ikan. Tak hanya untuk nelayan kecil dengan kapal di bawah 5 GT, namun juga untuk kapal penangkap ikan berukuran lebih dari 10 GT dengan alat tangkap purse seine.
Kepala PPN Pengambengan Andi Mannojengi menjelaskan TPI higienis di Pengambengan dibangun pada tahun 2017. Secara bertahap pihaknya terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada nelayan dan pelaku usaha agar aktivitas perikanan dapat dilakukan di sana.
“TPI ini dibangun oleh KKP, namun berdasarkan UU tentang pemerintah daerah, pengelolaan dan penyelenggaraan TPI dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana yang terus bersinergi dengan kami selaku unit pelaksana teknis KKP,” urainya.
Menanggapi isu nelayan yang tidak mau mendaratkan ikannya di TPI higienis PPN Pengambengan, Andi mengatakan hal tersebut tidaklah benar. Sarana dan prasarana terus dioptimalkan agar pemanfaatan TPI higienis juga dapat berjalan dengan baik, begitu pula dengan TPI yang lama yang fasilitasnya akan ditingkatkan.
“Saat ini ada dua TPI di PPN Pengambengan yang difungsikan untuk mengurai kepadatan kapal perikanan dan aktivitas bongkar ikan. TPI lama secara bertahap akan kita rehab dan tingkatkan fasilitasnya agar sesuai dengan standar TPI higienis,” imbuhnya.
“Saat ini aktivitas perikanan di PPN Pengambengan nampak sepi karena dampak cuaca yang belum membaik. Selain itu sudah menjadi kebiasan dan budaya nelayan Pengambengan ketika memasuki bulan purnama, para nelayan tidak melaut menangkap ikan,” terangnya.
Ia menceritakan sebelumnya pernah ada kendala curamnya tangga di kawasan TPI higienis. Namun masalah tersebut terselesaikan dengan dukungan dana CSR PT. STP (Sarana Tani Pratama) yang membuat tangga tambahan agar dapat dilalui pekerja yang memikul ikan dari kapal ke area TPI higienis.
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sejak tahun 2017 telah menerapkan pengelolaan TPI higienis di pelabuhan perikanan. TPI higienis ini menghapus kesan TPI yang kotor dan sanitasi yang kurang layak. Petugas di TPI juga harus menerapkan standar penanganan ikan yang baik seperti menggunakan sepatu boots dan keranjang ikan yang bersih agar mutu ikan terjamin. {}